Yuk, Intip Serunya Persiapan Hari Raya Imlek di Palembang

Spots & Destinasi

Travel / Spots & Destinasi

Yuk, Intip Serunya Persiapan Hari Raya Imlek di Palembang

Yuk, Intip Serunya Persiapan Hari Raya Imlek di Palembang

KEPONEWS.COM - Yuk, Intip Serunya Persiapan Hari Raya Imlek di Palembang Palembang - Menyambut Imlek tahun Anjing Tanah, Palembang mulai berbenah. Ada pemasangan 2.000 lampion di Kelenteng Candra Nadi yang asyik buat dilihat wisatawan.Sebagai salah satu tempat ibadah tertu...

Palembang - Menyambut Imlek tahun Anjing Tanah, Palembang mulai berbenah. Ada pemasangan 2.000 lampion di Kelenteng Candra Nadi yang asyik buat dilihat wisatawan.

Sebagai salah satu tempat ibadah tertua dan bersejarah di Kota Palembang, Kelenteng Chandra Nadi atau Dewi Kwan Im biasanya akan dikunjungi ribuan jemaat pada malam Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 16 Februari mendatang. Bahkan jemaat tidak hanya datang dari dari luar, tetapi juga wisatawan mancanegara.

Pemasangan 2.000 lampion berwarna merah dapat diartikan sebagai kemakmuran, rezeki melimpah dan keberuntungan. Ini termasuk sebagai bentuk ucapan pada para dewa atas berkah yang diberikan selama satu tahun terakhir.

"Hari ini kita sudah mulai memasang 2.000 lampion yang berwarna merah dan itu akan menambah semarak perayaan imlek. Merah itu simbol-simbol imlek dan memiliki makna tersendiri, apakah itu keberuntungan, rezeki sampai pada ucapan syukur kita terhadap para dewa," terang Humas Kelenteng Dewi Kwam Im Chandra Nadi, Tjik Harun kepada detikTravel, Kamis (8/2/2018).

Yuk, Intip Serunya Persiapan Hari Raya Imlek di PalembangKelenteng dibenahi menjelang Imlek (Raja Adil/detikTravel)
Dikatakan Harun, untuk Kelenteng Dewi Kwan Im sendiri sebenarnya tidak hanya ramai saat Imlek saja. Kelenteng ramai terus karena fotogenik. Letaknya di tepian Sungai Musi. Wisatawanbisa foto-foto dengan latar belakang jembatan Ampera. Ini juga telah menjadi salah satu lokasi destinasi wisata religi di Kota Pempek.

Hanya saja momentum Imlek biasanya akan dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat dan keturunan Tionghoa yang merantau untuk pulang kampung dan melakukan reuni. Sekaligus melakukan ibadah yang sudah menjadi kewajiban mereka.

"Imlek ini sekarang sudah menjadi ajang reuni, mereka yang pergi merantau biasanya akan merayakan Imlek dan saat pulang kampung itu pasti ke Dewi Kwan Im. Tentu ini ada alasan tertentu mereka datang, apakah karena faktor sejarah, faktor kepercayaan hingga ke lokasi kelenteng yang tepat dekat dengan Sungai Musi dan Jembatan Ampera," sambungnya.

Yuk, Intip Serunya Persiapan Hari Raya Imlek di Palembang2.000 lampion sudah dipasang (Raja Adil/detikTravel)

Kelenteng ini sudah berdiri semenjak tahun 1773 atau semenjak masa Kesultanan Palembang Darussalam dan kolonial belanda. Kondisinya yang terus terawat membuat masyarakat terus berbondong-bondong untuk ibadah di sini.

Dari pantauan detikTravel, memasuki halaman kelenteng akan terlihat warna merah menyala pada sisi kanan dan kiri bangunan dengan ornemen khas Tiongkok. Bahkan aroma dupa akan langsung menusuk ke hidung saat pertama kali tiba di lokasi.

Terlihat lampion berwarna merah mulai bergantungan di atas halaman dengan jarak sekitar 3 meter. Kawat yang ikut membentang ternyata didampingi kabel sebagai peredaran listrik untuk memberikan lampu di dalam lampion.

Suasana instagrammable berlatar Jembatan Ampera (Raja Adil/detikTravel)Suasana instagrammable berlatar Jembatan Ampera (Raja Adil/detikTravel)
Dinding pagar yang sudah sudah kusam pun terlihat mulai dipoles oleh panitia penyelenggara perayaan Imlek. Mereka bahu membahu mengoleskan cat warna merah agar sesuai dengan lampion yang dipercaya memiliki makna kehidupan baru.

Tidak hanya Kelenteng Dewi Kwan Im, kelenteng-kelenteng lain juga menurut Harun sudah mulai berbenah. Mulai dari pemasangan lampion, pengecatan dan membersihkan area di sekitar lokasi.

"Sebenarnya semua kelenteng di Palembang itu akan digunakan saat Imlek. Tetapi umumnya yang paling ramai dikunjungi ialah Kelenteng Dewi Kwan Im karena selain sudah sangat dikenal oleh masyarakat, Kelenteng ini juga merupakan salah satu yang tertua di Palembang," tutupnya. (sna/sna)

Comments