Kamis, 09 Februari 2017 | 21:52 WIB
Peserta melantunkan tembang Jawa ketika lomba Tembang Macapat di Puro Pakualaman, Kota Yogyakarta, 3 Februari 2017. ANTARA
Sleman - Gairah untuk melestarikan budaya sendiri kian marak di mana-mana. Salah satunya di Kabupaten Sleman yang memiliki acara rutin "Gelar Macapatan" saban malam Rabu Wage.
"Gelar 'Macapatan' perdana untuk 2017 ini telah dilaksanakan Selasa 7 Februari 2017 yang melibatkan Paguyuban Macapat Sleman Manunggal Sembada," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara, Kamis. Acara itu diadakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati.
Informasi lain: Outbound Di Dalam Ruangan? Mengapa Tidak ...
Macapatan berasal dari kata macapat. Laman wikipedia.org menyebut bahwa macapat merupakan tembang atau puisi tradisional Jawa dimana setiap baitnya mempunyai baris kalimat yang disebut gatra. Pada setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sajak akhir yang disebut guru lagu. Jadi macapatan merupakan kegiatan melatunkan tembang/puisi Jawa tersebut.
Aji menegaskan penyelenggaraan gelar "macapatan" dimaksudkan untuk memberikan fasilitasi dan kesempatan bagi pecinta macapat. "Ajang tersebut juga terbuka bagi komunitas dari luar Sleman yang ingin belajar dan berlatih macapat," kata dia. Pada ketika gelaran pertama juga hadir komunitas macapat dari Warung Botodan, Mergangsan Kota Yogyakarta.
Bupati Sleman Sri Purnomo berharap agar program pelestarian budaya itu lebih ditingkatkan lagi kualitasnya. "Pelestarian budaya ini akan dapat mendukung percepatan pembangunan di segala bidang. Terlebih lagi program pelestarian budaya ini tentu akan mendukung dan memperkuat keistimewaan DIY," katanya.
ANTARA
Gosip lain: Purwakarta Akan Dikepung 16 Desa Wisata
Comments