Virus Corona, Kasus-kasus Baru di Luar China Meningkat Pesat

Internasional

News / Internasional

Virus Corona, Kasus-kasus Baru di Luar China Meningkat Pesat

Virus Corona, Kasus-kasus Baru di Luar China Meningkat Pesat

KEPONEWS.COM - Virus Corona, Kasus-kasus Baru di Luar China Meningkat Pesat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, untuk pertama kalinya, lebih banyak kasus baru virus Corona tercatat di luar China. Namun direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, . Sebanyak 411...

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, untuk pertama kalinya, lebih banyak kasus baru virus Corona tercatat di luar China.

Namun direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, .

Sebanyak 411 kasus baru virus Corona terjadi di China pada Selasa (27/02), sementara di beberapa negara lain dilaporkan terjadi 427 kasus baru.

"Jumlah kasus baru yang dilaporkan terjadi di luar China, melampaui jumlah kasus baru yang terjadi di China untuk pertama kalinya," ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pada Rabu (26/02).

Di luar China, kini terdapat 2.790 kasus virus Corona di 37 negara, 44 pasien dilaporkan meninggal.

Secara global, lebih dari 80.000 orang di 37 negara telah terinfeksi virus Corona baru, yang muncul pada bulan Desember. Sebagian besar tetap di Cina.

Dia menambahkan, pelonjakan kasus virus Corona yang terjadi di Italia, Iran dan Korea Selatan "sangat mengkhawatirkan".

Di sisi lain, beberapa kasus virus Corona di Bahrain, Irak, Kuwait dan Oman, terkait dengan pasien covid-19 di Iran.


Presiden Iran mengimbau warganya untuk menuruti petunjuk dari Kementerian Kesehatan - AFP

Sementara, kasus-kasus yang terjadi di Aljazair, Austria, Kroasia, Jerman, Spanyol dan Swiss, terkait dengan kasus Corona di Italia.

Dia mengatakan peningkatan kasus di luar China telah mendorong beberapa media dan politisi untuk mendorong pandemi diumumkan. Namun menurutnya, hal itu belum perlu untuk dilakukan.

"Kita seharusnya tidak terlalu bersemangat untuk menyatakan pandemi tanpa analisis fakta yang cermat dan jelas," katanya.


Turis memakai masker ketika mengunjungi Piazza San Marco di Venice, Italia - AFP

Dia memaparkan, memakai kata pandemi secara sembarangan tidak mempunyai manfaat nyata dan mempunyai risiko yang signifikan menciptakan ketakutan dan stigma yang tidak perlu.

WHO telah mengumumkan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional - tingkat alarm tertinggi badan kesehatan dunia itu.

Kasus baru melonjak di Italia

Jumlah kasus virus Corona di Italia telah meningkat menjadi 400, sementara negara-negara lain berjuang untuk mencoba menahan penyebaran wabah tersebut.

Beberapa negara Eropa mengumumkan kasus baru yang penyebarannya bersumber dari Italia.

Daerah di Italia yang paling parah terkena dampak merupakan di industri utara negara itu - Lombardy, wilayah di sekitar Milan, dan Veneto dekat Venesia.

Wabah ini telah menewaskan 12 orang di negara itu sejauh ini.

Pejabat pemerintah telah berusaha meyakinkan publik, dan menegaskan langkah-langkah telah diambil untuk mencegah penyebaran penyakit.

Sekolah, universitas dan bioskop telah ditutup dan beberapa acara publik dilarang.


Wabah corona di Italia telah membuat kafe-kafe di Italia sepi pengunjung - EPA

Ada kekhawatiran bahwa wabah itu dapat menyebabkan negara itu mengalami resesi.

Ilustrasi nenek pakai masker.

8 Kali Tes Negatif, Wanita Ini Akhirnya Dinyatakan Positif COVID-19

Sekitar 800 ribu orang Indonesia menjalani ibadah umrah setiap tahun. - AHMAD GHARABLI/AFP/Getty Images

Saudi Tangguhkan Visa Umrah karena Corona, Bagaimana Dampaknya

Sejumlah umat bermunajat di dinding Kabah bagian dalam Hijir Ismail di Masjidil Haram, Mekah.

Arab Saudi Bekukan Sementara Umrah Karena Virus Corona

Presiden Joko Widodo

Influencer: Dulu Digunakan untuk Ngebully, Sekarang Promosi

Virus corona COVID-19.

Pakistan Umumkan Kasus Pertama Virus Corona, 2 Orang Terinfeksi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Gandeng Influencer Promosi Wisata, Fadli: Inilah Resep Negera Ajaib !

Beberapa gelaran di negara lain telah dibatalkan karena wabah tersebut.

Irlandia menunda laga rugby dengan Italia di Dublin yang akan diadakan pada 7 dan 8 Maret.

Di kota Nice di Prancis, dekat perbatasan Italia, parade festival dan pertunjukan kembang api yang dijadwalkan pada akhir pekan dibatalkan.


- BBC

Komisaris Kesehatan Uni Eropa Stella Kyriakides mengatakan kepada wartawan setelah bertemu dengan menteri kesehatan Italia di Roma: "Ini merupakan situasi yang memprihatinkan, tetapi kita tidak boleh menyerah pada kepanikan.

"Masih banyak yang tidak diketahui wacana virus ini dan khususnya asalnya dan bagaimana penyebarannya."

Bagaimana dengan negara Eropa lainnya?

Pada hari Rabu, Austria, Kroasia, Yunani, Norwegia dan Swiss melaporkan kasus virus korona pertama mereka.

Kasus itu melibatkan orang-orang yang pernah ke Italia.

Lebih banyak kasus juga diumumkan di Spanyol, Prancis dan Jerman.


Yunani ialah salah satu negara yang melaporkan kasus virus korona pertama mereka. - REUTERS

Aljazair dan Brasil juga melaporkan kasus pertama mereka.

Pasien positif virus corona di negara itu dilaporkan terinfeksi setelah pergi ke Italia.

Tak ada pembatasan di Iran

Sementara itu, Iran tidak mempunyai rencana untuk melakukan lockdown , atau menutup akses dari dan ke kota-kota di Iran, meskipun penyebaran wabah virus corona baru di seluruh negeri.

Presidren Hassan Rouhani mengatakan pada sidang kabinet bahwa otoritas kesehatan akan melanjutkan "hanya karantina individu".

Para pejabat telah meminta orang untuk tidak pergi ke Qom, pusat wabah, tetapi belum menutup kuil di kota yang menarik jutaan peziarah Syiah.


Petugas menyemprotkan disinfektan di kuil Hazrat Masumeh di kota Qom - AFP

Iran telah melaporkan 139 kasus dan 19 kematian dalam sepekan terakhir.

Negara ini juga menjadi sumber lusinan kasus di negara-negara tetangga, termasuk Afghanistan, Bahrain, Irak, Kuwait, Oman, dan Pakistan.

Seorang juru bicara kementerian kesehatan Iran mengumumkan pada hari Rabu bahwa Covid-19 kini telah terdeteksi di seluruh negeri.

Comments