"Yang bangun itu bukan TransJakarta. Kita terima jadi dari Bina Marga. Itu dibangun kalau enggak salah pada 2012. TJ akan memaksimalkan apa yang sudah jadi," kata Budi saat dihubungi detikcom, Jumat (30/12/2016).
Budi menjelaskan, TransJakarta tidak ikut serta dalam merancang konsep desain halte. Mereka hanya membangun infrastruktur jalan di koridor 13 mulai dari Ciledug hingga Kapten Tendean.
Meski mendapat banyak cibiran, rute di koridor tersebut seharusnya dapat menjadi solusi transportasi bagi masyarakat yang berada di wilayah perbatasan Jakarta. "TJ enggak membangun dan tidak punya desain ini. Ini rancangan Dishub dan Bina Marga. Apapun hasilnya kita bisa manfaatkan. Terutama untuk transportasi dari pinggir kota masuk ke dalam kota. Ini menolong sekali," ujar Budi.
Di media sosial Twitter, netizen banyak menjadikan foto dengan latar belakang halte TransJakarta koridor 13 sebagai meme atau bahan lucu-lucuan dan sindiran. Salah satunya yakni mengibaratkan halte koridor 13 sebagai arena pertarungan dalam program terkenal yakni Ninja Warior.
Sebelumnya, rancangan halte koridor 13 juga disinggung oleh pegiat tata kota, Elisa Sutanudjaja. Ia menilai halte tersebut tidak ramah pengguna bahkan penyandang disabilitas. "Ini aduh 'speechless' ngomentarinya. Saya dari tahun 2014 yang ngomentari ini. Dulu Cipulir lebih tinggi lagi tapi belum lihat," kata Elisa saat bertemu detikcom di lokasi, Kamis (29/12).
(nkn/tor)
Comments