'Viagra untuk perempuan', mengapa begitu kontroversial?

Internasional

News / Internasional

'Viagra untuk perempuan', mengapa begitu kontroversial?

'Viagra untuk perempuan', mengapa begitu kontroversial?

KEPONEWS.COM - 'Viagra untuk perempuan', mengapa begitu kontroversial? Perempuan di Amerika Serikat kini punya akses ke obat peningkat hasrat seksual yang dijuluki sebagai "viagra perempuan". Lembaga Pengawas Obat dan Makanan AS, FDA, telah memastikan obat dengan merk Vy...

Perempuan di Amerika Serikat kini punya akses ke obat peningkat hasrat seksual yang dijuluki sebagai "viagra perempuan".

Lembaga Pengawas Obat dan Makanan AS, FDA, telah memastikan obat dengan merk Vyleesi ini aman untuk dikonsumsi. Informasi ini dianggap kemenangan bagi kesehatan seksual perempuan.

Namun beberapa minggu kemudian, obat ini memicu debat mengenai apa sesungguhnya peran obat itu dalam peningkatan hasrat seksual.

Vyleesi ini punya nama umum bremelanotide yang dirancang untuk perempuan segala usia yang mengalami kondisi yang disebut sebagai hypoactive sexual desire disorder (HSDD).

Gejala ini digambarkan sebagai rendahnya minat pada aktivitas seksual dan diperkirakan ini dialami oleh 6% hingga 10% perempuan yang masih dalam usia reproduktif di AS.

Ini merupakan kedua kalinya industri farmasi menguji coba "viagra perempuan".

Persetujuan FDA telah menimbulkan kontroversi sesudah dokter menyatakan keraguan mereka terhadap efektivitas obat ini dan risiko bagi perempuan yang mengkonsumsinya.

Jadi seampuh apa bremelanotide? Lalu apa kekhawatiran risiko yang dinyatakan para dokter itu?

Injeksi vs pil Injeksi ke dalam perutGetty Images Obat baru ini dikonsumsi dengan cara disuntikkan ke tubuh oleh si pasien sendiri.

Vyleesi yang dikembangkan oleh Palatin Technologies dan ijin produksinya dipegang oleh Amag Pharmaceuticals, dikonsumsi dengan cara injeksi ke tubuh sendiri.

Obat ini bekerja dengan menekan kecemasan, dan meningkatkan hasrat seks dengan cara meningkatkan hormon dopamin dan menghambat pelepasan hormon serotonin.

Comments