Update Virus Corona: Harvard, WHO, dan Peneliti Australia Sebut Indonesia Seharusnya Sudah Terinfeksi

Internasional

News / Internasional

Update Virus Corona: Harvard, WHO, dan Peneliti Australia Sebut Indonesia Seharusnya Sudah Terinfeksi

Update Virus Corona: Harvard, WHO, dan Peneliti Australia Sebut Indonesia Seharusnya Sudah Terinfeksi

KEPONEWS.COM - Update Virus Corona: Harvard, WHO, dan Peneliti Australia Sebut Indonesia Seharusnya Sudah Terinfeksi Kasus kematian karena virus corona yang telah menyerang di seluruh dunia, menunjukkan aktivitas barunya. Dilansir dari Kompas.com, terhitung pada Minggu (16/2/2020) pagi, Provinsi Hubei, China melapor...

Kasus kematian karena virus corona yang telah menyerang di seluruh dunia, menunjukkan aktivitas barunya.

Dilansir dari Kompas.com, terhitung pada Minggu (16/2/2020) pagi, Provinsi Hubei, China melaporkan 139 kematian baru karena virus corona.

Selain kematian, terdapat juga kasus baru yang telah dikonfirmasi sebanyak 1.843 kasus, dengan 1.548 kasus di Ibu Kota Wuhan.

Pada Sabtu kemarin, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, WHO mendesak masyarakat internasional untuk membuat tanggapan mereka terhadap virus corona.

Raffi Ahmad & Nagita Slavina Diperlakukan Seperti Korban Virus Corona di Bandara, Ngelus Dada Aja

Li Wenliang, satu dari 3 dokter yang tewas terinfeksi virus corona Li Wenliang, satu dari 3 dokter yang tewas terinfeksi virus corona (WEIBO, Oriental Daily)

"Ini bukan pekerjaan untuk menteri kesehatan saja. Itu membutuhkan pendekatan seluruh pemerintah," ujar Tedros dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich, seperti yang dikutip dari South China Morning Post.

"Pendekatan itu harus koheren dan terkoordinasi, dipandu oleh bukti dan prioritas kesehatan masyarakat," tambahnya.

Tedros kembali memuji China dengan mengatakan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah negara tersebut, sangat menggembirakan.

"China telah membeli waktu dunia. Kami tidak tahu berapa banyak waktu," ujarnya.

"Kami didorong di luar China, kami belum melihat transmisi masyarakat luas," katanya.

HALAMAN SELANJUTNYA =================>

Comments