Update Vaksinasi Covid-19, Belum Ada Laporan KIPI Berat Akibat Vaksin AstraZeneca

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Update Vaksinasi Covid-19, Belum Ada Laporan KIPI Berat Akibat Vaksin AstraZeneca

Update Vaksinasi Covid-19, Belum Ada Laporan KIPI Berat Akibat Vaksin AstraZeneca

KEPONEWS.COM - Update Vaksinasi Covid-19, Belum Ada Laporan KIPI Berat Akibat Vaksin AstraZeneca Pemerintah melakukan program Vaksinasi Covid-19 semenjak 13 Januari 2021. Saat ini terdapat dua jenis vaksin yang digunakan pemerintah Indonesia untuk menyukseskan program pemerintah, diantaranya Sino...

Pemerintah melakukan program Vaksinasi Covid-19 semenjak 13 Januari 2021. Saat ini terdapat dua jenis vaksin yang digunakan pemerintah Indonesia untuk menyukseskan program pemerintah, diantaranya Sinovac-Biofarma asal China dan AstraZeneca asal Inggris.

Meski demikian vaksin Covid-19 yang masuk ke Indonesia sempat mendapatkan beberapa isu negatif, salah satunya AstraZeneca yang dapat menyebabkan pembekuan darah. Saat ini Indonesia baru mendapatkan vaksin AstraZeneca sebanyak 1,1 juta dosis melalui pengiriman pada 8 Maret 2021.

Vaksin AstaZeneca

Merangkum dari laman Instagram resmi Satuan Tugas Covid-19 @satuantugascovid19, Sabtu (10/4/2021), update terbaru pada 8 April 2021 menyebutkan bahwa sebanyak 9.257.176 orang atau 22,94 persen masyarakat telah mendapatkan vaksinasi pertama.

Sementara 4.611.138 orang atau 11,43 persen masyarakat telah mendapatkan vaksinasi tahap kedua. Dari sekian vaksinasi yang dilakukan pemerintah telah Memakai vaksin buatan AstraZeneca. Meski demikian saat ini belum ditemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat karena vaksin asal Inggris tersebut.

Vaksinasi Covid-19

Beedasarkan unggahan Komite Percepatan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), @lawancovid19_id, pada vaksinasi massal memakai vaksin produksi AstraZeneca di Sulawesi Utara, ditemukan empat orang yang mengalami KIPI.

Vaksin AstraZeneca Terlambat Datang, Indonesia Pesan Lagi 100 Juta Sinovac

AstraZeneca: Manfaat yang Terkandung dalam Vaksin Jauh Lebih Besar daripada Risikonya

Setelah diinvestigasi bersama oleh Komisi Daerah KIPI Sulawesi Utara dan Badan POM, Kemenkes, WHO, dan UNICEF, menyatakan bahwa empat kasus tersebut termasuk KIPI ringan.

Ketua Komnas KIPI, Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari pun angkat bicara mengenai penemuan empat kasus KIPI di Sulawesi Utara. Ia menyebut bahwa KIPI yang terjadi di Sulawesi Utara bersifat ringan dan sebagain kecil juga berkait dengan reaksi kecemasan.

Sehingga kami mengeluarkan rekomendasi bahwa vaksin ini dapat diteruskan dalam program imunisasi (vaksinasi) nasional di Sulawesi Utara, ujar Prof. Hindra.

(hel)

Comments