Untuk Ibu Hamil, Waspadai Bahaya Merkuri dari Makanan

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Untuk Ibu Hamil, Waspadai Bahaya Merkuri dari Makanan

Untuk Ibu Hamil, Waspadai Bahaya Merkuri dari Makanan

KEPONEWS.COM - Untuk Ibu Hamil, Waspadai Bahaya Merkuri dari Makanan KASUS bayi perempuan di Mandailing Natal, Sumatera Utara yang terlahir dengan satu mata membuat banyak pihak terkejut. Bagaimana tidak, kondisi ini tergolong langka. Bahkan di dunia hanya terjadi 7 ka...

KASUS bayi perempuan di Mandailing Natal, Sumatera Utara yang terlahir dengan satu mata membuat banyak pihak terkejut. Bagaimana tidak, kondisi ini tergolong langka. Bahkan di dunia hanya terjadi 7 kasus saja.

Bayi berinisial S itu lahir di RSUD Panyabungan. Bukan hanya mempunyai 1 mata, bayi itu juga tidak mempunyai hidung. Setelah 3 hari bertahan hidup, bayi tersebut menghembuskan napas terakhir.

Hingga di akhir hidupnya, masih belum diketahui secara pasti penyebab bayi tersebut lahir dengan kondisi cacat. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Mandailing Natal, Syarifuddin ada sangkaan bayi tersebut bisa saja terkena virus rubella. Namun tidak menutup kemungkinan penyebabnya karena pengaruh obat-obatan atau paparan merkuri mengingat sang ayah bekerja sebagai penambang.

Merangkum banyak sekali sumber, Jumat (14/9/2018), merkuri merupakan racun neurologis yang dapat menyebabkan banyak efek buruk pada kesehatan. Masalah yang bisa timbul antara lain keterlambatan perkembangan pada anak-anak, masalah penglihatan, kurangnya koordinasi, dan gangguan pendengaran serta bicara. Bahkan merkuri diklaim dapat merusak sistem saraf, menurunkan tingkat kesuburan, dan kemungkinan meningkatkan risiko penyakit jantung. Pada ibu hamil, merkuri dapat menghambat perkembangan janin.

ibu hamil

Sebenarnya, tidak masalah untuk mengonsumsi merkuri selama masih dalam batas aman yaitu 0,1 mikrogram per kilogram berat badan. Alasannya adalah, merkuri timbul karena pencemaran lingkungan. Racun itu dapat ditemukan di air, udara, maupun darat. Sebagian besar merkuri terkandung di dalam makanan laut. Tapi bisa juga berada di logam.

Oleh karenanya, ibu hamil seringkali diingatkan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi seafood. Alasannya adalah dirinya lebih sensitif terhadap efek yang ditimbulkan dari merkuri. Selain itu, makanan laut lebih mungkin menyerap merkuri mengingat habitatnya di bawah laut. Tak hanya ibu hamil, orang biasa juga disarankan untuk tidak terlalu banyak memakan seafood tertentu karena mengandung merkuri dalam jumlah tinggi.

Beberapa makanan yang disarankan untuk tidak dikonsumsi terlalu banyak ialah ikan tuna, ikan todak, dan sarden. Belut yang biasa tinggal di danau atau sungai juga kalau bisa dibatasi konsumsinya. Sekali lagi, merkuri dapat dengan mudah mencemari lingkungan terutama air. Dampak merkuri sendiri baru timbul bila makanan-makanan ini dikonsumsi secara teratur. Maka dari itu, penting untuk membatasinya agar tidak dikonsumsi terlalu sering.

(hel)

Comments