Ular Memakan Katak Adalah Hal Wajar, Namun Katak Ini Memakan Ular dengan Mudah

Unik

Ragam / Unik

Ular Memakan Katak Adalah Hal Wajar, Namun Katak Ini Memakan Ular dengan Mudah

Ular Memakan Katak Adalah Hal Wajar, Namun Katak Ini Memakan Ular dengan Mudah

KEPONEWS.COM - Ular Memakan Katak Adalah Hal Wajar, Namun Katak Ini Memakan Ular dengan Mudah Di mata banya orang, ular merupakan hewan yang sangat berbahaya. Mereka suka memakan katak dan tikus. Ini tampaknya merupakan rantai makanan yang sudah lama ada di alam kita. Namun, ada jenis katak ya...

Di mata banya orang, ular merupakan hewan yang sangat berbahaya. Mereka suka memakan katak dan tikus. Ini tampaknya merupakan rantai makanan yang sudah lama ada di alam kita. Namun, ada jenis katak yang tidak hanya tidak takut ular, tapi bahkan memperlakukan mereka sebagai menu makan siangnya.

Mereka merupakan katak pohon hijau Australia. Dari penampilan, mereka tampaknya tidak berbeda dengan katak yang kita lihat dalam kehidupan kita, semuanya berwarna hijau dan berukuran sama.

Namun jikalau diperhatikan baik-baik, Kamu akan menemukan bahwa katak ini lebih ganas dan cepat bergerak daripada katak lainnya, mereka dapat dengan mudah memburu ular dan menjadikan mereka sebagai makanannya sehari-hari.

Katak Australia ini sangat pemberani. Bila ular merupakan makanan ringannya, maka makanan pokoknya pasti tikus.

Tentu saja kebanyakan katak tidak bisa lepas dari nasib dimakan ular. Alasan mengapa katak pohon hijau Australia ini bisa melakukannya ialah karena mereka mempunyai struktur tubuh yang unik. Tubuhnya mempunyai fungsi seperti bunglon.

Mereka dapat mengubah warna tubuhnya seperti lingkungan di sekitarnya. Ini merupakan cara yang baik untuk menyembunyikan diri dari musuh dan melakukan serangan mendadak. Selain itu, mereka mempunyai tekstur yang keras pada kaki mereka, yang memungkinkan mereka untuk mengunci mangsanya dengan kuat.

Jadi, bila Kamu ke Australia, jangan terkejut saat menemukan katak yang memakan ular! (lidya/yn)

Sumber: animefans21

Video Rekomendasi:

Comments