Ular Berbisa di Eropa Punya Pola Kulit Zig-Zag, Ternyata Ini Kegunaannya

Tekno & Gadget

Updates / Tekno & Gadget

Ular Berbisa di Eropa Punya Pola Kulit Zig-Zag, Ternyata Ini Kegunaannya

Ular Berbisa di Eropa Punya Pola Kulit Zig-Zag, Ternyata Ini Kegunaannya

KEPONEWS.COM - Ular Berbisa di Eropa Punya Pola Kulit Zig-Zag, Ternyata Ini Kegunaannya Spesies viper atau ular berbisa saat berada di tangkai pohon. (Pixabay/ Larisa Koshkina) Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Animal Behavior berhasil mengungkapkan fungsi tersembu...

Spesies viper atau ular berbisa saat berada di tangkai pohon. (Pixabay/ Larisa Koshkina)

Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Animal Behavior berhasil mengungkapkan fungsi tersembunyi dari pola zig-zag yang dimiliki ular berbisa. Sebagian besar spesies ular berbisa di Eropa diketahui mempunyai kulit tubuh dengan pola zig-zag.

Ilmuwan menemukan bahwa pola zig-zag yang dimiliki oleh ular berbisa di Eropa mempunyai tiga fungsi pertahanan sekaligus.

Dipimpin oleh para ilmuwan dari Universitas Jyv skyl , Finlandia, penelitian ini mengungkap bagaimana pola warna tunggal dapat memungkinkan ular dalam menjebak atau menghindari hewan lain.

Pewarnaan pelindung atau protective coloration merupakan cara yang sangat umum untuk menghindari predator.

Tetapi kebanyakan hewan menunjukkan taktik pertahanan memakai warna yang berbeda untuk tujuan yang berbeda pula.

Spesies viper atau ular berbisa. (Pixabay/ Ian Lindsay)Spesies viper atau ular berbisa. (Pixabay/ Ian Lindsay)

Beberapa memakai milik mereka sebagai cara mengaburkan diri, seperti bunglon, yang berbaur dengan lingkungannya.

Atau bisa juga sebagai aposematic, yang melindungi hewan dengan membuat mereka terlihat mengancam, seperti tawon.

Taktik lain ialah menghasilkan ilusi optik yang dapat membingungkan atau menakuti predator cukup lama sehingga hewan bisa melarikan diri.

Tetapi serangkaian percobaan yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Jyv skyl , telah menemukan bahwa ular berbisa Eropa (Vipera sp.) dapat mencapai ketiga trik di atas dengan pola warna tunggal, pola zig-zag mereka.

Dikutip dari IFLScience, pertama-tama ilmuwan menguji manfaat zig-zag untuk bersembunyi dengan bantuan para relawan.

Relawan diminta untuk melangkah di sepanjang jalan setapak di mana para ilmuwan telah meletakkan banyak model ular plastik dengan pola kulit berbeda.

Hasilnya menunjukkan bahwa ular berwarna polos lebih jelas terlihat kalau dibandingkan ular dengan pola zig-zag.

Viper atau ular berbisa. (Pixabay/ 272447)Viper atau ular berbisa. (Pixabay/ 272447)

Penelitian sebelumnya telah menetapkan bahwa pola zig-zag ular beludak berfungsi sebagai peringatan aposematic terhadap gigitan ganas mereka.

Selain bersembunyi dan menakuti predator, pola zig-zag pada ular berbisa di Eropa ternyata berfungsi sebagai alat untuk melarikan diri.

Peneliti menemukan bahwa pola zig-zag yang bergerak cukup cepat dapat menciptakan efek "fusion-flicker" ke mata predator mamalia.

Efek itu dapat mengubah penampilan ular yang bergerak dan membuatnya lebih sulit diciduk.

Namun efek ini tidak efektif di mata raptor, yang mempunyai penglihatan sangat cepat dan tajam.

Penelitian mengenai pola zig-zag pada ular ini sangat menarik karena kita bisa mengetahui bahwa pola tersebut dapat berfungsi sebagai kamuflase, alat penggertak hingga bantuan efek untuk melarikan diri.

Comments