UGM Tak Mau Tanggapi Serius Isu Soal 'Gaj Ahmada'

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

UGM Tak Mau Tanggapi Serius Isu Soal 'Gaj Ahmada'

UGM Tak Mau Tanggapi Serius Isu Soal 'Gaj Ahmada'

KEPONEWS.COM - UGM Tak Mau Tanggapi Serius Isu Soal 'Gaj Ahmada' Meme KAGA AH, Keluarga Alumni Gaj-Ahmada. (Istimewa). Belakangan ini netizen ramai memperbincangkan soal nama 'Gaj Ahmada' sebagai nama dari Mahapatih Majapahit yang selama ini dikenal dengan 'Gajah M...
Meme KAGA AH, Keluarga Alumni Gaj-AhmadaMeme KAGA AH, Keluarga Alumni Gaj-Ahmada. (Istimewa). Belakangan ini netizen ramai memperbincangkan soal nama 'Gaj Ahmada' sebagai nama dari Mahapatih Majapahit yang selama ini dikenal dengan 'Gajah Mada'. Tak terang betul apa sebabnya, bagaimana pula awal mulanya, dan apa juga maksudnya. Entah berkaitan atau tidak, pembahasan soal Gajah Mada dari perspektif alternatif sudah ada semenjak beberapa tahun yang lalu.

Perguruan tinggi negeri yang menggunakan nama itu, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) santai saja menanggapi isu itu.

"Dari sisi institusinya kita tidak terpengaruh. Kita menanggapinya dengan senyum-senyum saja," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, Minggu (18/6/2017), seperti diberitakan Detikcom.

Tidak terang betul bagaimana awal mula diskursus Gaj Ahmada itu menjadi viral di internet pada akhir-akhir ini. Olok-olok sudah kadung berkembang di jejaring sosmed. Ada pula humor berupa meme bergambar lambang UGM dengan tulisan 'KAGA AH' yakni singkatan dari 'Keluarga Alumni Gaj-Ahmada', yakni pelesetan dari 'KAGAMA' atau 'Keluarga Alumni Gajah Mada'.

Iva hanya tertawa melihat dinamika sosmed yang semakin menggelikan itu. Secara institusi, UGM tidak menanggapi isu Gaj Ahmada secara serius.

"Kita tidak menanggapi secara serius, tetapi tidak mengabaikan," kata Iva.

Dia menegaskan, isu itu tak ada kaitannya dengan UGM. Seperti yang umum diketahui, nama Gajah Mada dalam UGM bukan berasal dari Gaj Ahmada, melainkan Gajah Mada. Menurut UGM, sejarah yang menyebut nama Gajah Mada inilah versi yang paling benar.

"Sampai sekarang kita tetap berpegang tetap pada nama Gajah Mada, berdasarkan sejarah yang kita pahami dan kita yakini," kata Iva.

Walaupun demikian, UGM menanggapi, diskursus sejarah perlu ditanggapi pula dengan penjelasan yang jernih.

"Ini sebenarnya tantangan dari teman-teman sejarah untuk kemudian bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat wacana sisi sejarahnya," kata Iva.


Sementara, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mempertanyakan bukti yang dimiliki penulis frasa Gaj Ahmada yang disebut-sebut sebagai nama asli Mahapatih Majapahit Gajah Mada dan beragama islam. Frasa Gaj Ahmada itu sempat viral di sosmed. Hilmar terbuka pada diskusi soal ini.

"Mungkin, saya belum tahu, saya akan diskusi dengan ahli arkeologi, ahli lain-lain apakah mereka merasa perlu menanggapi, kalau perlu ya saya bikinkan forumnya. Tapi sejauh ini belum ada," ujar Hilmar.

Comments