Tragis, ini 4 kasus kematian orangutan yang diberondong peluru

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

Tragis, ini 4 kasus kematian orangutan yang diberondong peluru

Tragis, ini 4 kasus kematian orangutan yang diberondong peluru

KEPONEWS.COM - Tragis, ini 4 kasus kematian orangutan yang diberondong peluru Orangutan merupakan salah satu hewan asli dari Indonesia yang masuk dalam jajaran hewan langka yang harus dilindungi. Meskipun termasuk hewan yang dilindungi dengan peraturan perundang-undangan yang t...

Orangutan merupakan salah satu hewan asli dari Indonesia yang masuk dalam jajaran hewan langka yang harus dilindungi. Meskipun termasuk hewan yang dilindungi dengan peraturan perundang-undangan yang terang, nyatanya perburuan terhadap hewan tersebut masih kerap terjadi.

Tragisnya, tak hanya cukup diburu untuk diperjualkan, para oknum tak bertanggung jawab tersebut bahkan dengan tega membunuh orangutan dengan cara ditembak lalu bangkainya dibiarkan begitu saja. Semenjak delapan tahun terakhir, tercatat sudah ada puluhan kasus pembunuhan terhadap orangutan yang begitu keji.

Jeratan hukum bagi pelaku pembunuhan terhadap primata-primata langka yang dilindungi nyatanya tak membuat para oknum tak bertanggung jawab merasa takut. Mereka seolah tak mengindahkan peraturan tersebut demi mendapat keuntungan dan kepuasan dari perbuatan yang mereka lakukan.

Para oknum tak bertanggung jawab tersebut seperti merasa puas ketika melepaskan tembakan dari senapan anginnya, yang mana pelurunya tersebut bisa membuat seekor orangutan merenggang nyawa. Tak hanya satu tembakan, mereka bahkan menembakannya bertubu-tubi hingga membuat satu orangutan mati dan populasinya semakin berkurang. Dilansir dari banyak sekali sumber, sudah merangkum empat kasus kematian orangutan yang diberondong peluru, Jumat (9/2).

1. Orangutan Kalimantan mati ditembus 100 peluru.

Beberapa hari yang lalu, ditemukan seekor anak orangutan jantan Kalimantan Timur berusia 5-7 tahun yang mati secara mengenaskan setelah ditemukan 100 peluru yang bersarang di kepala dan badannya. Tak hanya itu, orangutan tersebut juga harus kehilangan kaki kirinya yang diduga ditebas dengan menggunakan senjata tajam oleh pelaku. Orangutan itu pertama kali ditemukan oleh warga di sebuah danau kecil area hutan TNK (Taman Nasional Kutai) seperti sedang merintih kesakitan, petugas TNK pun dengan sigap segera membawa Orangutan tersebut ke RS Pupuk Kalimantan Timur di Bontang. Namun sayang nyawa anak orangutan jantan tersebut tak terselamatkan.

2. Orangutan ditembak dan dipenggal kepalanya.

Pada tanggal 15 Januari 2018 lalu, seekor bangkai orangutan jantan tanpa kepala dan bulu yang sudah rontok ditemukan mengambang di sungai Barito, Buntok, Kalimantan Tengah. Setelah ditemukan, bangkai orangutan tersebut langsung diautopsi guna mencari tahun alasannya adalah kematiannya. Hasilnya, orangutan tanpa kepala tersebut disiksa hingga mati. Dalam hasil autopsi tersebut juga ditemukan adanya 17 peluru senapa angin yang bersarang di badan orangutan serta tebasan senjata tajam di bagian leher. Akhirnya Januari lalu, dua pelaku pembantaian keji terhadap orangutan tersebut akhirnya ditangkap.

3. Pundak seekor bayi orangutan bersarang satu peluru dan induknya meninggal ditembak.

Tahun 2016 lalu, seekor bayi orangutan ditemukan dalam kondisi memprihatikan. Bayi orangutan itu mengalami kekurangan nutrisi dan ditemukan sebutir peluru senapan angin yang bersarang di pundaknya. Kasus penyelamatan bayi orangutan itu pertama kali bermula dari laporan seorang warga bernama Pendeta Olke setelah ada seseorang yang tidak dikenal menyerahkan bayi orangutan tersebut. International Animal Rescue Indonesia (Yayasan IAR Indonesia) bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah I (SKW I) Ketapang di Desa Sandai Kiri, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pun segera melakukan tindakan kepada bayi orangutan tersebut. Sedangkan induk orangutan tersebut sudah mati kerena tertembak.

4. Orangutan Sumatera mati tertembak 20 peluru.

Tahun 2015 lalu, seekor orangutan jantan Sumatera yang hidup di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditemukan mati mengenaskan dengan 20 peluru senapan angin bersarang di tubuhnya. Diduga orangutan tersebut ditembak karena hendak mengalin durian di perkampungan. Setelah ditemukan, orangutan tersebut menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter, dari hasil pemeriksaaan ditemukan luka parah di bahu kiri yang sudah infeksi berat sampai ada beberapa ulat, bekas patah tulang lama, dan lebih dari 20 peluru senapan angin ditemukan dalam tubuhnya, satu peluru bahkan menghancurkan mata kanannya.

(del)

Comments