KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia belum lama ini mencanangkan program nyamuk Wolbachia sebagai salah satu cara untuk menurunkan risiko terjadinya Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.
Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Riris Andono Ahmad, BMedSc, MPH, PhD memaparkan selain terfokus untuk penekanan DBD, ternyata Wolbachia juga bisa menurunkan penyakit lainnya.
Di Niteroi sendiri ini 64 persen, tetapi ada yang menarik di kota tersebut, di mana wolbachia itu juga bisa mencegah atau menurunkan kasus zika dan chikungunya yang masing-masing 56 persen dan 37 persen, kata dr Riris, dikutip dalam acara Media Briefing PD IDI belum lama ini, Selasa (21/11/2023).
Menurutnya karena nyamuk aedes aegypti bisa menularkan penyakit-penyakit seperti zika, chikungunya, dengue, dan yellow fever. Alhasil Wolbachia bisa berdampak tidak hanya pada satu penyakit tetapi terhadap penyakit-penyakit lainnya
"Ini sudah dipublikasikan dalam jurnal yang ber-impact factor tinggi," ucapnya dr Riris.
Namun di samping itu, keberhasilan teknologi ini juga dapat memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap setiap tempat yang menerapkan. Mengingat setiap wilayah dapat mempengaruhi dampak keberhasilan dari teknologi tersebut.
Follow Isu Okezone di Google News
Comments