Tiada Ikan Jika Airnya Terlalu Jernih, Tiada Pendukung Jika Tidak Toleran

Inspirasi

Ragam / Inspirasi

Tiada Ikan Jika Airnya Terlalu Jernih, Tiada Pendukung Jika Tidak Toleran

Tiada Ikan Jika Airnya Terlalu Jernih, Tiada Pendukung Jika Tidak Toleran

KEPONEWS.COM - Tiada Ikan Jika Airnya Terlalu Jernih, Tiada Pendukung Jika Tidak Toleran Ada pepatah: Kalau Anda merupakan orang yang hanya melihat kekurangan orang lain, Anda akan sama seperti tempat sampah. Jikalau Anda berfokus pada kekuatan orang lain, Anda akan seperti pencari talent...

Ada pepatah: Kalau Anda merupakan orang yang hanya melihat kekurangan orang lain, Anda akan sama seperti tempat sampah. Jikalau Anda berfokus pada kekuatan orang lain, Anda akan seperti pencari talenta yang mengumpulkan bakat.

Semua orang paham hal itu, tapi ada banyak pemimpin, manajer usaha yang tidak bisa berbuat sesuai pepatah itu.

Dalam sejarah, ada banyak cerita perihal orang-orang mulia yang toleran terhadap kesalahan orang lain.

Dan raja Chu Zhuang Wang ialah salah satu contohnya

Suatu hari dia mengadakan perjamuan untuk menjamu para pejabat tinggi.

Di perjamuan tersebut, angin kencang tiba-tiba bertiup, dan meniup mati semua

Seorang pejabat memanfaatkan situasi itu untuk menarik hati selir raja.

Selir raja dengan cepat menyambar ikat kepala orang tersebut dan segera melaporkannya ke raja Chu Zhuang Wang.

Selir itu ingin menyalakan semua lilin untuk mencari tahu siapa yang menggodanya, dan kemudian menghukum orang tersebut.

Menarik hati selir raja ialah hal yang sangat memalukan.

Itu merupakan tindakan tidak terhormat dan juga menantang raja

Namun, Zhuang Wang berpikir sejenak dan mengangkat suaranya dengan keras:

Tunggu sebentar! Hari ini saya ingin bersenang-senang dengan Anda semua, Anda tidak perlu berdandan rapi, mari kita buka ikat kepala dan jatuhkan semua topi untuk bersenang-senang.

Semua orang merasa heran , tapi mereka tidak berani untuk tidak mematuhi perintah raja, jadi mereka membuka ikat kepala dan menjatuhkan topi mereka masing-masing

Oleh karena itu, orang yang menarik hati selir raja tidak bisa diketahui.

2 tahun kemudian, negara Chu sedang berperang dengan negara bagian Jin.

Dalam 5 pertempuran, ada jenderal heroik dalam barisan tentara Chu, yang selalu menjadi pemimpin perang, dan selalu menang.

Karena itu, kerajaan Chu akhirnya keluar sebagai pemenang.

Setelah itu, Chu Zhuang Wang bertanya kepada Jenderal tersebut.

Jenderal itu berkata: Yang Mulia, saya menghargai bahwa Anda telah memaafkan tindakan saya yang tidak sopan. Saya secara sukarela berjuang sampai mati untuk membalas kebaikan Anda. Saya ialah Tang Jiao, orang yang menarik hati selir Anda dalam perjamuan waktu itu.

Malam itu, jikalau Chu Zhuang Wang tidak memaafkan kesalahan Tang Jiao, siapa yang akan secara sukarela berjuang sampai mati untuknya?

Cerita ini menunjukkan bahwa ketika berurusan dengan orang lain, seorang pemimpin harus fleksibel, tidak boleh terlalu kaku.

Dalam kehidupan, siapa yang tidak pernah melakukan kesalahan?

Jikalau kita menggunakan toleransi untuk memperlakukan orang lain, kita akan tahu bagaimana harus berbuat saat orang lain memiliki kekurangan ataupun membuat kesalahan.

Konfusius pernah berkata: Menguasai sebuah negara besar ialah seperti memasak ikan kecil . Artinya, penguasa sebuah negara besar ialah seperti orang yang memasak ikan kecil, sebaiknya jangan terlalu sering mengomel. Ikan kecil yang digoreng terlalu lama akan mudah rusak. Oleh karena itu, penguasa harus bisa mentolerir rakyat, maka rakyat akan hidup dan bekerja dengan tenang. Sehingga negara bisa berkembang. (eb)

Comments