Ternyata Tinggal di Dataran Tinggi Bisa Picu Depresi

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Ternyata Tinggal di Dataran Tinggi Bisa Picu Depresi

Ternyata Tinggal di Dataran Tinggi Bisa Picu Depresi

KEPONEWS.COM - Ternyata Tinggal di Dataran Tinggi Bisa Picu Depresi Bila berpikir tinggal di daerah pegunungan akan membawa ketenangan pikiran, rasanya Anda harus berpikir ulang. Karena sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang tinggal di daerah dataran tinggi...

Bila berpikir tinggal di daerah pegunungan akan membawa ketenangan pikiran, rasanya Anda harus berpikir ulang. Karena sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang tinggal di daerah dataran tinggi justru memiliki tingkat bunuh diri dan depresi yang lebih tinggi.

Tingkat bunuh diri dan depresi mungkin terjadi karena dikaitkan dengan minimnya kadar oksigen dalam tubuh yang akan terjadi tekanan udara.

Warga Kota Burgos, Spanyol, menghadapi cuaca dingin

Lebih lanjut penelitian itu menyebut bahwa kondisi tersebut disebabkan Hipoksia Hipobarik kronis, yaitu suatu kondisi di mana kadar oksigen darah berkurang karena tekanan atmosfer yang rendah, sehingga dapat memengaruhi suasana hati dan pikiran untuk bunuh diri.

Kondisi tersebut sangat potensial dialami oleh orang yang tinggal di ketinggian antara sekitar 2.000 dan 3.000 kaki di atas permukaan laut.

Bunuh diri dan gangguan depresi mayor (MDD) ialah kondisi kompleks yang hampir dipastikan timbul dari pengaruh banyak faktor yang saling terkait.

Pemerintah naikan status gunung agung

"Ada variasi regional yang signifikan dalam tingkat gangguan depresi dan bunuh diri, menunjukkan bahwa kondisi sosiodemografi dan lingkungan berperan," kata Brent Michael Kious, mahasiswa pasca doktoral di University of Utah di AS.

Hipoksia hipobarik dapat meningkatkan bunuh diri dan depresi dengan mengubah metabolisme serotonin dan bioenergetika otak, kedua jalur ini terlibat dalam depresi, dan keduanya dipengaruhi oleh hipoksia.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Harvard Review of Psychiatry ini, mencatat bahwa faktor lain yang terkait dengan tingkat bunuh diri mencakup peningkatan angka kemiskinan, pendapatan rendah, dan wanita bercerai.

Periset menganalisis 12 penelitian, kebanyakan dilakukan di Amerika Serikat, termasuk data berbasis populasi mengenai hubungan antara bunuh diri atau depresi dan ketinggian.

Hasilnya menemukan bahwa populasi yang tinggal di tempat yang lebih tinggi telah meningkatkan tingkat bunuh diri meskipun memiliki tingkat kematian yang menurun dari semua penyebab, termasuk penyalahgunaan zat dan perbedaan budaya.

Comments