Tenun Khas Ngada Flores Warnai Indonesia Fashion Week 2018

Lifestyle & Fashion

Life & Style / Lifestyle & Fashion

Tenun Khas Ngada Flores Warnai Indonesia Fashion Week 2018

Tenun Khas Ngada Flores Warnai Indonesia Fashion Week 2018

KEPONEWS.COM - Tenun Khas Ngada Flores Warnai Indonesia Fashion Week 2018 Gelaran Indonesia Fashion Week malam ini, Sabtu 31 Maret 2018 masih terus bergulir. Salah satu peserta Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) tahun 2016, Sofia Sari Dewi, malam ini...

Gelaran Indonesia Fashion Week malam ini, Sabtu 31 Maret 2018 masih terus bergulir. Salah satu peserta Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) tahun 2016, Sofia Sari Dewi, malam ini menampilkan karya tenunnya.

Dalam gelaran ini Sofia berkolaborasi dengan pengrajin di Kabupaten Ngada Flores. Selain itu, Sofia juga mengusung merek busananya sendiri yaitu Live in Manu Manu.

"Malam ini saya tampilkan dua koleksi saya, yaitu program IKKON Ngda dan satu lagu Live in Manu Manu itu label sendiri menggadirkan tenun dengan warna Eksotik Indigo Deep Blue Sea yang berkolaborasi dengan Komunitas Indogo Langat di Ngada," ungkap dia saat ditemui di Plennary Hall Jakarta Convention Center Sabtu 31 Maret 2018.

Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk koleksi IKKON Ngada yang bekerja sama dengan Bekraf ini merupakan kolaborasi dengan pengrajin lokal. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual kain yang cenderung rendah.

Sofia Sari Dewi, owner Live in Manu Manu

"Kalau mama-mama (penduduk Ngada) menenun selebar sarung selama sebulan kemudian dijualnya tidak sampai sejuta dua juta. Jadi kita coba create benang katun dengan kualitas yang lebih baik dan warna alam yang lebih pekat warnanya sehingga harganya jauh lebih tinggi," ujarnya.

Sedangkan untuk labelnya sendiri Live in Manu Manu, dirinya menggunakan material dasar tenun ikat Ngada dengan warna yang baru yang lebih pekat "Indigo Deep Blue Sea". Dia menambahkan, jikalau Indigo itu lebih muda warnanya tapi ini jauh lebih pekat, karena pencelupannya lebih lama 20 hingga 30 kali.

"Kita juga buat di inovasi dengan menggunakan pasta. Pasta emang bukan baru tapi di Ngada belum familiar dengan itu. Jadi kita ajarkan dan melakukan bimbingan teknis untuk itu."

Dengan adanya pasta itu, menurutnya bisa membatu masyarakat setempat untuk bisa menggunakan warna-warna tua sepanjang tahun. Mengingat, Ngada yang memiliki tiga musim.

Selain hujan dan panas ada dingin, jadi mulai dari Agustus-Januari tanaman mati , padahal warna indigo dan nila itu bahan utamanya dari tanaman.

"Kalau tanaman mati enggak bisa create warna tua, makanya kita awetkan dengan pasta. Kita ajarin buat pasta jadi sepanjang tahun mereka bisa buat tanpa terkendala cuaca," ujarnya.

IKKON atau Inovasi melalui Kolaborasi Nusantara merupakan salah satu program Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk pengembangan ekonomi kreatif dalam negeri.

Program tersebut menempatkan seseorang atau kelompok pelaku kreatif pada suatu wilayah di Indonesia untuk mendorong dan membantu pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal.

Comments