Tempat Ini Jadi Saksi Bisu Pengidap Kusta Diasingkan

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Tempat Ini Jadi Saksi Bisu Pengidap Kusta Diasingkan

Tempat Ini Jadi Saksi Bisu Pengidap Kusta Diasingkan

KEPONEWS.COM - Tempat Ini Jadi Saksi Bisu Pengidap Kusta Diasingkan Kusta merupakan penyakit kulit di dunia dan hingga kini masih belum bisa teratasi. Di Indonesia saja jumlah penderita kusta masih cukup banyak. Berdasarkan data terbaru, jumlah penderita kusta mencapa...

Kusta merupakan penyakit kulit di dunia dan hingga kini masih belum bisa teratasi. Di Indonesia saja jumlah penderita kusta masih cukup banyak. Berdasarkan data terbaru, jumlah penderita kusta mencapai 6,07 per 100.000 orang alias hampir 16 ribu penduduk terjangkit penyakit ini.

Kusta disebabkan oleh Mycrobacterium leprae yang dapat menginfeksi saraf dan kulit. Sayangnya, masih ada yang memberikan stigma negatif pada penyakit kulit ini. Bahkan tak jarang penderita kusta yang diasingkan. Berdasarkan berita yang dihimpun Okezone, Kamis (6/2/2019), ada beberapa tempat yang dijadikan tempat pengasingan penderita kusta.

1. Pulau Spinalonga, Yunani

Dahulu pulau ini tidak berpenghuni karena kondisinya yang gersang. Pulau Spinalonga berada di Teluk Mirabello, Kreta, Yunani dengan luas mencapai 8,5 hektar. Semenjak pemerintahan Venetian, pulau ini dijadikan sebagai benteng militer. Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada tahun 1904, pulau ini menjadi tempat pengasuhan pasien kusta.

Pada 1913, tercatat jumlah pasien kusta di tempat ini mencapai 400 orang. Mereka diasingkan dan tidak diizinkan untuk bertemu dengan keluarga. Bahkan mereka tidak mendapatkan pengobatan untuk menyembuhkan penyakitnya. Beruntung dengan perubahan pemerintahan pada tahun 1957, Pulau Spinalonga mulai dikunjungi oleh masyarakat luar dan pasien kusta mulai mendapatkan pengobatan.

Pulau Spinalonga

2. RSUD Toto Kabila, Gorontalo

Awalnya pada masa pemerintahan Jepang di Indonesia, tempat ini dikenal dengan nama Bokuka yang difungsikan menjadi gudang perbekalan. Kemudian pada 1942 tempat ini berubah fungsi menjadi tempat pengasingan pasien kusta. Pada saat itu jumlah pasien kusta mencapai 305 orang.

Tempat yang berada di Desa Permata, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo itu dikenal masyarakat dengan sebutan Rumah Sakit Bokuka yang menangani pasien penyakit kulit. Penderita kusta diasingkan ke sana serta dijauhkan dari masyarakat dan keluarga. Hal itu lantaran kusta dianggap penyakit menular yang sangat berbahaya dan ditakuti. Terlebih seiring berjalannya waktu, jumlah pasien kusta semakin bertambah.

Atas dasar itulah tempat tersebut kemudian dinamakan Rumah Sakit Kusta Toto (RSKT). Pada 1998, jumlah penderita kusta semakin berkurang karena pengobatan penyakit ini semakin baik. Kemudian pada tahun 2003 tempat ini berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila yang tak hanya menangani kusta tetapi juga penyakit lain.

(hel)

Comments