Tak Terduga, Menopause Bisa Picu Penyakit Berbahaya Ini

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Tak Terduga, Menopause Bisa Picu Penyakit Berbahaya Ini

Tak Terduga, Menopause Bisa Picu Penyakit Berbahaya Ini

KEPONEWS.COM - Tak Terduga, Menopause Bisa Picu Penyakit Berbahaya Ini PEREMPUAN bisa mengalami perubahan pada tubuhnya setelah mengalami menopause karena penurunan kadar hormon estrogen. Perubahan itu biasanya meliputi tubuh lebih mudah berkeringat, Miss V terasa kering...

PEREMPUAN bisa mengalami perubahan pada tubuhnya setelah mengalami menopause karena penurunan kadar hormon estrogen. Perubahan itu biasanya meliputi tubuh lebih mudah berkeringat, Miss V terasa kering, perubahan suasana hati, dan kesulitan tidur. Namun bisa juga terjadi perubahan lain yang kadang tidak diketahui.

Melansir Health, Rabu (11/7/2018), inilah perubahan yang bisa terjadi pasca menopause:

Pengeroposan tulang

Salah satu peran estrogen merupakan untuk menghambat pemecahan tulang. Penurunan produksi estrogen selama pramenopause dan menopause dapat menyebabkan tulang keropos. Perempuan dapat kehilangan kepadatan tulang hingga 20% setelah menopause. Namun bukan berarti perempuan tersebut akan langsung mengalami osteoporosis karena banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

(Mengenal Pain Killer dan Kegunaanya, Jangan Asal Minum!)


Penurunan kognitif

Beberapa perempuan mengatakan dirinya memilikinya kabut otak seperti penyimpangan memori dan kesulitan menemukan kata yang tepat, selama dan setelah menopause. Tapi sebenarnya data yang memaparkan kondisi ini belum cukup kuat. Tidak ada banyak data yang menyokong fakta jikalau fungsi kognitif dan demensia terkait dengan menopause alami. Namun bisa juga berkaitan dengan pengembangan penyakit demensia seperti Alzheimer. Karena penurunan hormon estrogen membuat perempuan lebih rentan terkena penyakit.

(Inilah Pertolongan Pertama yang Benar untuk Korban Patukan Ular Kobra)

Masalah kandung kemih

Selain mengalami Miss V menjadi kering, beberapa perempuan juga bisa mengalami perubahan kandung kemih pada saat menopause. Para ahli mengatakan perubahan kandung kemih dan genital serta gejala lainnya saat menopause berkaitan dengan sindrom genitourinari menopause atau GSM. Ada reseptor estrogen pada kandung kemih dan uretra yang membantu fungsi kandung kemih dan uretra. Penurunan estrogen membuat fungsi tersebut terganggu.

Penyakit jantung

Risiko perempuan terkena penyakit jantung meningkat setelah menopause. Kemungkinan besar penurunan estrogen memainkan peran. Karena hormon ini memberikan perlindungan terhadap jantung. Estrogen membantu menjaga pembuluh darah tetap lentur sehingga meminimalkan penyempitan dan meningkatkan sirkulasi darah. Walau begitu, bukan berarti menopause dapat langsung menyebabkan sakit jantung. Masih ada faktor lain yang berkontribusi seperti kolesterol tinggi, hipertensi, merokok, dan pola hidup tidak sehat lainnya.

(tam)

Comments