Tak selamanya baik, ini risiko penyakit orang yang punya IQ tinggi

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

Tak selamanya baik, ini risiko penyakit orang yang punya IQ tinggi

Tak selamanya baik, ini risiko penyakit orang yang punya IQ tinggi

KEPONEWS.COM - Tak selamanya baik, ini risiko penyakit orang yang punya IQ tinggi Bila kamu mengamati sosok dengan kecerdasan intelektual (IQ) tinggi, mereka biasanya mengalami masalah kejiwaan. Sebut saja Sherlock Holmes. Ia dikenal sebagai orang dengan kecerdasan tinggi yang bisa...

Bila kamu mengamati sosok dengan kecerdasan intelektual (IQ) tinggi, mereka biasanya mengalami masalah kejiwaan. Sebut saja Sherlock Holmes. Ia dikenal sebagai orang dengan kecerdasan tinggi yang bisa memecahkan kasus.

Namun di sisi lain, ia justru mengalami masalah dengan kecanduan dan disebut sebagai sosiopat (mengidap perasaan selalu bersalah). Demikian juga dengan Tony Stark. Meskipun kecerdasannya tak terbantahkan, ia juga mengalami masalah depresi yang sangat parah.

Mungkin sudah tak terhitung jumlahnya film dan novel yang menceritakan sosok cerdas namun punya gangguan mental.

Keterkaitan ini rupanya bukan isapan jempol semata. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa orang dengan IQ tinggi memang berisiko tinggi terkena penyakit kejiwaan dibanding orang dengan kecerdasan rata-rata.

Studi yang dipublikasikan dalam Science Direct itu meneliti anggota Mensa dengan skor IQ di atas 130. Hasilnya, mereka dengan IQ tinggi sangat rentan terkena kelainan psikis dan penyakit psikologi.

Dikutip dari Iflscience, Rabu (18/10), studi tersebut menemukan bahwa gangguan kecemasan sangat umum terjadi di antara 3.715 anggota Mensa yang mereka survei. Dari jumlah tersebut, 20 persen memiliki gangguan kecemasan yang didiagnosis, jauh lebih tinggi daripada populasi umum, dimana lebih dari 10 persen didiagnosis menderita gangguan kecemasan.

Studi tersebut mengemukakan bahwa karena meningkatnya tingkat kesadaran yang dialami orang dengan IQ lebih tinggi, mereka bereaksi lebih terhadap stimulus dari lingkungan, menciptakan skenario hiper otak / hiper tubuh, di mana mereka menampilkan sistem saraf pusat yang hiperaktif.

Rangsangan kecil, seperti label pakaian yang bergesekan dengan badan atau suara aneh bahkan bisa "memicu respons stres kronis tingkat rendah yang kemudian mengaktifkan respons hiper tubuh," Dr. Nicole Tetreault, salah satu penulis studi tersebut.

Para penulis menekankan bahwa penelitian mereka menunjukkan korelasi dan bukan alasannya adalah yang akan terjadi, dan meminta penyelidikan lebih lanjut, dan lebih fokus pada kesehatan mental orang dengan tingkat kecerdasan tinggi.

(ton)

Tak selamanya baik, ini risiko penyakit orang yang punya IQ tinggi

Comments