Tak Ada Penghormatan Korban Pembantaian Dua Masjid, FA Dinilai Munafik

Sepakbola

Sports / Sepakbola

Tak Ada Penghormatan Korban Pembantaian Dua Masjid, FA Dinilai Munafik

Tak Ada Penghormatan Korban Pembantaian Dua Masjid, FA Dinilai Munafik

KEPONEWS.COM - Tak Ada Penghormatan Korban Pembantaian Dua Masjid, FA Dinilai Munafik Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dituding mempunyai standar ganda karena tidak mengheningkan cipta, untuk menghormati puluhan korban tewas karena penembakan yang terjadi di dua masjid di Selandia Baru...

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dituding mempunyai standar ganda karena tidak mengheningkan cipta, untuk menghormati puluhan korban tewas karena penembakan yang terjadi di dua masjid di Selandia Baru, sebelum laga digelar.

Hal itu berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Six Nations dan laga liga rugby yang mengheningkan cipta untuk menghormati para korban sebelum laga digelar.

Padahal sebelumnya, saat terjadi serangan teroris di Paris pada tahun 2015, pemain klub peserta Liga Utama Inggris mengenakan ban tangan berwarna hitam serta memutar lagu kebangsaan Prancis.

Yunus Lunat, mantan ketua dewan persamaan ras FA, menyebut kalau FA saat ini bersikap munafik.

Saat mengheningkan cipta pada 2015, Ketua Liga Primer Inggris, Richard Scudamore mengatakan bahwa mengheningkan cipta dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan untuk mengenang korban serangan teror di Ibu Kota Prancis yang menewaskan 130 orang.

Masjid yang menjadi sasaran penembakan di Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) pagi. (Foto: Google Street View / RNZ News)Masjid yang menjadi sasaran penembakan di Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) pagi. (Foto: Google Street View / RNZ News)

"Tidak ada alasan, kapan kejadiannya, meski tidak sama jumlah (korbannya), sepak bola selalu tampil memberikan penghormatan," kata Lunat kepada BBC Sport.

"Ini jelas standar ganda dan munafik. Mengheningkan cipta selama satu menit merupakan hal baik untuk dilakukan," sambungnya.

Aksi penembakan di dua masjid di Christchurch pada Jumat (15/3/2019), menewaskan 50 orang dan melukai 48 orang lainnya.

Ketika diminta komentar mereka oleh BBC Sport, pihak Liga Primer Inggris melalui akun Twitter, Jumat (15/3/2019) menyebut bila "mereka ikut prihatin dengan nasib mereka yang kena serangan mengerikan tersebut."

Sementara pihak Liga Sepak Bola Inggris (EFL) sama sekali tidak merespons atas pertanyaan yang diajukan oleh BBC Sport.

Petugas mengevakuasi salah satu korban penembakan masjid di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). (Foto: AP / NZ Herald)Petugas mengevakuasi salah satu korban penembakan masjid di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). (Foto: AP / NZ Herald)

Serangan teroris di Paris yang terjadi malam hari pada 13 November 2015 saat sekelompok bersenjata menyerbu arena konser musik, kemudian stadion, restoran secara simultan, menewaskan 130 orang dan mengakibatkan ratusan lainnya terluka.

Usai serangan tersebut, Laga persahabatan antara Inggris dan Prancis pun didahului dengan menghentingkan cipta.

Sementara itu, setelah serangan di Nice pada Juli 2016, 86 orang tewas dan lebih dari 300 cedera ketika sebuah mobil ditabrakkan ke kerumunan orang saat peringatan Hari Bastille, Stadion Wembley pun dihiasi oleh bendera triwarna dengan ucapan "kami memperlihatkan solidaritas kami kepada warga Nice." (Antara)

Comments