Infeksi enterovirus dan diabetes tipe 1
Para peneliti di University of Tampere di Finlandia menguji lebih dari 1.600 sampel tinja dari 129 anak-anak yang baru mengalami diabetes dan 282 anak non-diabetes untuk meneliti lebih jauh enterovirus RNA.
Hasilnya, hanya 60 persen dari kelompok non diabetes mengalami tanda-tanda infeksi dibandingkan 80 persen dari kelompok yang baru terkena diabetes. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Diabetologica, yang menunjukkan infeksi enterovirus biasanya terjadi lebih dari setahun sebelum anak-anak dinyatakan positif auto-antibodi (gejala pertama dari diabetes tipe 1).
Studi ini tidak bisa membuktikan hubungan sebab-akibat antara enterovirus dan diabetes. Namun sesuai yang ditulis Health, Rabu (11/1/2017), studi masih terus dilakukan. Peneliti berharap ada vaksin yang dikembangkan untuk melindungi terhadap orang-orang yang terkena diabetes.
Comments