JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) angkat suara terkait maraknya diskusi perihal desain bangunan Masjid Al Safar yang berbentuk segitiga sehingga dinilai menyerupai simbol iluminati. Adapun masjid ini terletak di Rest Area Km 88 Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi arah Jakarta.
Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Susiyanti menyatakan, pihaknya menghimbau masyarakat agar bijak dalam mencerna berita yang beredar.
Menurutnya, dalam penyediaan desain dan pembangunan masjid tersebut, Jasa Marga selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN), patuh terhadap ketentuan pengadaan barang dan jasa. Selain itu, dari semenjak desain awal telah melakukan proses beauty contest.
"Kami menilai desain terpilih berdasarkan kesesuaian konsep dengan Rest Area dimana masjid akan dibangun," jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (2/6/2019).
H-4 Lebaran, 87.758 Kendaraan Tinggalkan Jakarta
Dia memaparkan, desain Masjid Al Safar disiapkan oleh Ridwan Kamil, melalui hasil evaluasi berdasarkan konsep yang sesuai untuk rest area, Km 88 B Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi. Di mana pengguna jalan dapat beribadah dengan nyaman di masjid dan atau beristirahat sejenak di rest area yang lengkap dan menarik, termasuk arsitektur masjidnya.
"Jasa Marga tidak mempunyai maksud sedikitpun untuk menggambarkan simbol-simbol dalam masjid Al Safar, yang bertentangan dengan akidah agama," kata dia.
Menurut Irra, semenjak diresmikan pada tahun 2016 lalu, Masjid Al Safar telah menarik pengguna jalan untuk dapat beribadah serta menikmati fasilitas di sekitar masjid seperti taman, dan kolam yang asri.
Heboh Masjid Al Safar Dipenuhi Simbol Illuminati, Ini Penjelasan Ridwan Kamil
Sebelumnya, Ridwan Kamil melalui akun instagram-nya, @ridwankamil, juga sudah memaparkan bahwa Masjid Al Safar ialah hasil riset teori Folding Architecture alias lipatan.
Masjid Al Safar ialah hasil dari riset teori Folding Architecture alias lipatan. Seperti origami, hasilnya ialah lekukan dan ruang berbentuk segitiga, jelas Gubernur Jawa Barat itu.
(rhs)
Comments