ANGKA obesitas pada anak dan orang dewasa di Indonesia hingga saat ini bisa dikatakan masih cukup tinggi. Salah satu pemicunya mungkin gaya hidup yang serba mudah seperti sekarang. Contoh, untuk pergi ke suatu tempat bahkan yang jaraknya terbilang dekat sekali pun orang terbiasa mengandalkan software ojek online. Sama halnya ketika mereka hendak memesan makanan.
Ya, sekarang ini memang layanan ojek online sudah dilengkapi dengan fasilitas pemesanan makanan. Tak sedikit yang lebih memilih pesan makanan lewat software dibanding langsung datang ke restoran. Hal itu membuat orang menjadi semakin malas bergerak. Ditambah terkadang ada promo di software ojek online untuk makanan atau minuman tinggi kalori sehingga membuat orang tertarik.
Kombinasi malas bergerak dan konsumsi tinggi kalori membuat peluang obesitas semakin besar. Kalau kebiasaan ini sudah berlangsung semenjak anak kecil, maka tidak menutup kemungkinan ketika dewasa mereka terkena penyakit berbahaya. Salah satunya ialah kanker.
Dijelaskan oleh dokter spesialis anak dan konselor laktasi, dr Yovita Ananta, Sp.A, MHSM, IBLCC, obesitas termasuk pada anak dapat memberikan banyak efek negatif pada tubuh. Contohnya perubahan massa otot dan pembuluh darah, gangguan metabolisme, serta kerusakan jaringan tubuh. Kondisi-kondisi itu dapat memicu terjadinya kanker.
Kanker itu penyebabnya multifaktorial. Anak-anak obesitas metabolismenya sudah enggak benar, akhirnya bisa menyebabkan faktor-faktor pemicu kanker, terang dr Yovita sewaktu ditemui Okezone dalam sebuah acara, Kamis (18/7/2019) di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ditambahkan olehnya, kanker yang paling sering muncul pada orang obesitas merupakan kanker kolon atau kanker usus besar. Hal ini dikarenakan ada hubungannya dengan saluran pencernaan. Kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat dapat merusak sistem di saluran cerna.
Tidak menutup kemungkinan seringnya memesan makanan tidak sehat di software ojek online karena kebetulan ada promo dapat berkontribusi terhadap kanker.
Selanjutnya
Comments