Sejarah Masjid yang Jadi Tempat Salat Jumat Rombongan Raja Salman di Bali

Fact & History

Fun / Fact & History

Sejarah Masjid yang Jadi Tempat Salat Jumat Rombongan Raja Salman di Bali

Sejarah Masjid yang Jadi Tempat Salat Jumat Rombongan Raja Salman di Bali

KEPONEWS.COM - Sejarah Masjid yang Jadi Tempat Salat Jumat Rombongan Raja Salman di Bali LIBURAN di Bali tidak membuat Raja Salman dan rombongannya kesulitan menjalankan ibadah salat berjamaah Jumat ini. Di lokasi tempat tinggal mereka di Nusa Dua, ada masjid besar yang menampung rombonga...

LIBURAN di Bali tidak membuat Raja Salman dan rombongannya kesulitan menjalankan ibadah salat berjamaah Jumat ini. Di lokasi tempat tinggal mereka di Nusa Dua, ada masjid besar yang menampung rombongan tamu negara tersebut, yaitu di Masjid Agung Ibnu Baitutah, Kompleks Puja Mandala.

Masjid yang didirikan di zaman kepemimpinan Presiden Soeharto ini pun menjadi salah satu dari sedikit tempat ibadah umat Islam di pulau dengan mayoritas penganut Hindu ini. Tapi, keberadaannya menunjukkan keberagaman kepercayaan di Indonesia. Hal ini karena masjid ini berdiri bersama rumah-rumah ibadah lainnya dalam satu komplek.

Berdiri megah di pelataran bukit Kampial Nusa Dua, Masjid Ibnu Batutah berdampingan dengan Pura Jagat Natha untuk tempat ibadah umat Hindu, rumah ibadah umat Buddha di Vihara Budina Ghuna, Gereja Bunda Maria Segala Bangsa untuk umat Katolik, serta Gereja Kristen Bukit Doa untuk umat Protestan.

Berawal dari keinginan umat Islam untuk mendirikan masjid di Nusa Dua, izin membangun masjid didapatkan setelah pihak MUI bersama Yayasan Ibnu Batutah kemudian datang ke Jakarta untuk meminta persetujuan.

Pada khirnya, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, yang ketika itu dijabat oleh Joop Ave, berinisiatif membangun tempat ibadah kelima agama di satu kompleks. Ide ini juga didapat atas dasar keinginan presiden ketika itu, yang membuat pihak PT. BTDC menghibahkan bantuan berupa tanah untuk membangun kelima tempat ibadah tersebut sama besar.

Puja Mandala Nusa Dua mulai dibangun tahun 1994 dan pada 1997, Masjid Ibnu Batutah yang sudah selesai pembangunannya bersama Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa, Gereja Kristen Protestan Bukit Doa, dan Wihara Budhina Guna sampai 2003.

Masjid Ibnu Batutah sendiri dibangun dengan tiga lantai, digunakan sebagai pusat kegiatan keagamaan umat Islam dan sosial. Lantai paling atas dipakai sebagai ruang ibadah, bagian bawah jadi sarana kegiatan sosial masyarakat muslim, seperti untuk pertemuan, taman pendidikan Al Quran, dan kegiatan keumatan yang lain.

Masjid ini memiliki atap limas yang khas dan cukup megah sehingga dengan mudah dapat disaksikan dari banyak sekali arah penjuru. Masjid ini bisa Anda datangi di Jalan Nusa Dua, Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Sejarah Masjid yang Jadi Tempat Salat Jumat Rombongan Raja Salman di Bali

Comments