Mencari jodoh atau sahabat kencan saat ini lebih mudah. Tidak hanya bisa dilakukan lewat sosmed seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, Anda juga bisa mencoba software pencarian jodoh kekinian seperti Paktor, Setipe, dan Tinder.
Namun, apakah cara ini efektif dan tanpa risiko?
Software pencarian jodoh kerap diidentikkan sebagai tempat mencari pasangan hookup atau cinta satu malam. Benarkah demikian?
Pada 2017, Jajak Pendapat Software (Jakpat) melakukan riset untuk mengetahui motivasi terhadap pengguna Tinder di Indonesia.
Hasilnya, sebanyak 74 persen responden menggunakan Tinder untuk memperluas jaringan pertemanan. Sisanya, untuk mengisi waktu luang (NULL,29 persen), mencari pasangan potensial (NULL,70 persen), dan iseng-iseng belaka (NULL,05 persen).
Riset tersebut setidaknya membuktikan, software kencan tak hanya untuk memuaskan hasrat seksual.
Contoh pasangan yang berhasil menemukan belahan jiwanya via software pencarian jodoh ialah pasangan yang sempat heboh dua tahun silam, Rey Utami dan Pablo Putera Benua. Keduanya berkenalan via Tinder dan tujuh hari kemudian menikah.
Kini Rey dan Pablo kian mesra dan telah dikaruniai seorang putra.
(ages / gur)
Penulis Agestia Jatilarasati
Editor Tubagus Guritno
Comments