Rasa Sayange, warung makan ikan khas Indonesia timur tiada duanya

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

Rasa Sayange, warung makan ikan khas Indonesia timur tiada duanya

Rasa Sayange, warung makan ikan khas Indonesia timur tiada duanya

KEPONEWS.COM - Rasa Sayange, warung makan ikan khas Indonesia timur tiada duanya Usaha masakan memang selalu disebut salah satu usaha paling menjanjikan. Terlebih jikalau usaha makanan itu dikelola dengan baik dan dijalankan di lokasi yang tepat, seperti kota Yogyakarta misalnya....

Usaha masakan memang selalu disebut salah satu usaha paling menjanjikan. Terlebih jikalau usaha makanan itu dikelola dengan baik dan dijalankan di lokasi yang tepat, seperti kota Yogyakarta misalnya. Selain pariwisatanya, kota yang dikenal akrab dengan sebutan Jogja ini juga gudangnya masakan lezat.

Salah satu contohnya ialah Warung Makan Bu Ning 'Rasa Sayange' Khas Indonesia Timur. Warung makan dengan konsep sederhana ini terletak di Jalan Jetis Pasiraman 11, cukup dekat dengan Tugu Jogja.

Warung masakan ikan di Jogja Rasa Sayange © 2018

Warung masakan ikan di Jogja Rasa Sayange © 2018

foto: agib tanjung/brilio.net - 2018

Kepada, Budiono sang pemilik meluangkan waktu untuk bercerita perihal warung yang sudah dirintisnya semenjak tahun 2006 silam itu. Sama seperti usaha masakan lainnya, warung Rasa Sayange ini juga pernah mengalami masa-masa susah.

"Warung ini sudah ada 12 tahun yang lalu. Menu spesial dan paling utama ya semenjak dulu ikan bakar. Macam-macam jenisnya, ada kakap merah dan kawan-kawan. Selain ikan juga ada cumi, udang, colo-colo dan papeda, menu khas timur," kata Budi, sapaan akrab Budiono ketika ditemui beberapa waktu lalu.

Warung masakan ikan di Jogja Rasa Sayange © 2018

foto: agib tanjung/brilio.net - 2018

Menurut Budi, awalnya ia membuka warung dengan menu masakan Jawa biasa. Namun setelah lambat laun berjalan, keuntungan justru susah diraup. Budi pun menyadari bahwa menjual masakan Jawa ternyata sulit karena sudah banyak saingannya.

"Dari dulu apalagi sekarang kalau di Jogja itu cari soto mudah, masakan Jawa lainnya seperti gudeg ya banyak. Ya terus saya cari inspirasi. Waktu itu saya kebetulan bergaul dengan orang timur, orang Tidore, sehingga saya punya ide kenapa nggak jualan ikan bakar khas timur aja. Akhirnya saya dan istri (Bu Ning) mulai mempelajari masakan orang timur, terutama menu ikan bakar yang jadi andalan kami sampai sekarang," ujar Budi.

Warung masakan ikan di Jogja Rasa Sayange © 2018

foto: agib tanjung/brilio.net - 2018

Warung Rasa Sayange ini memang sangat istimewa. Warungnya yang tak pernah sepi pembeli itu membuktikan bahwa masyarakat Jogja yang doyan cita rasa manis juga ternyata menggemari menu ikan laut.

Warung masakan ikan di Jogja Rasa Sayange © 2018
foto: agib tanjung/brilio.net - 2018

Padahal, rata-rata menu ikan bakar di Rasa Sayange tak berlumur bumbu seperti masakan ikan Jawa pada umumnya. Sebagai sahabat menu ikan bakar, pengunjung akan dimanjakan colo-colo dan dabu-dabu untuk mendapatkan sensasi segar bercampur pedas. Mantap!

Tips berbisnis dari Budiono 'Rasa Sayange'

Budi tak segan menceritakan pengalamannya membangun warung Rasa Sayange. Bahkan dirinya juga punya beberapa tips menarik untuk berbisnis makanan, mengingat banyak anak muda zaman now yang sudah berani terjun membesarkan usaha masakan.

"Ya pada dasarnya kan memang kita kalau merintis usaha masakan, kita harus selalu pikirkan begini, 'Apa ya, kira-kira yang belum ada di Jogja?'. Dan harus punya ciri khas, seumpama seperti masakan Wonosobo, masakan Palembang, dll," ujar Budi.

Warung masakan ikan di Jogja Rasa Sayange © 2018

foto: agib tanjung/brilio.net - 2018

Selain itu kata Budi, sebaiknya untuk memulai usaha tak perlu memikirkan masalah modal yang besar. Karena menurut pengalaman dan pengamatannya selama ini, justru modal besarlah yang akan membuat si pebisnis itu terlena. Akibatnya kalau bisnisnya drop, dia akan rugi besar.

"Orang itu kalau modal memang harus dari kecil dulu, sehingga bisa besar dengan sendirinya. Daripada modalnya besar tapi malah nanti keuntungannya tetap kecil. Saya ini beneran lho, awal-awal warung ini saya cuma modal Rp 150.000. Makanya saya punya prinsip, mau usaha masakan tapi pakai modal kecil dan berpotensi untung besar. Ya pelan-pelan semuanya prosesnya memang. Harus dengan jerih payah dan kerja keras," imbuh Budi sembari tersenyum.

RECOMMENDED

Comments