Laporan Wartawan Tribunnews, Fransiskus Adhiyuda
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2020 berada di angka minus 5,32 persen.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyebut, sektor yang terdampak dan terkoreksi sangat dalam adalah pariwisata dan penerbangan.
Meski begitu, Presiden meminta dampak tersebut bisa dijadikan momentum untuk melalukan konsolidasi, melakukan transformasi di sektor pariwisata dan penerbangan.
Jokowi: Sektor Pariwisata dan Penerbangan Terkoreksi Sangat Dalam Pada Kuartal II 2020
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait Penggabungan BUMN Di Sektor Aviasi dan Pariwisata melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (6/8/2020).
"Menurut saya ini justru, penurunan ini justru menjadi momentum kita untuk konsolidadi, momentum kita untuk transformasi dibidang pariwisata dan dibidang penerbangan melalui penataan yang lebih baik mengenai rute penerbangan, penetuan hub, penentuan super hub," kata Jokowi.
"Kemudian juga kemungkinan menggabungkan BUMN penerbangan dan pariwisata sehingga arahnya menjadi semakin kelihatan," tambahnya.
Menurut Presiden, langkah-langkah itu guna menguatkan kembali sektor pariwisata dan transportasi.
Sehingga, usai pandemi Covid-19 ini, Indonesia sudah siap menghadapi peningkatan sektor pariwisata dan penerbangan.
"Sehingga next pandemik, pondasi disektor pariwisata dan transportasi akan semakin kokoh dan semakin baik dan bisa berlari lebih cepat lagi," jelas Jokowi.
Comments