PPKM Dicabut, Masih Perlu Vaksin Covid-19 Booster Kedua Enggak Sih?

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

PPKM Dicabut, Masih Perlu Vaksin Covid-19 Booster Kedua Enggak Sih?

PPKM Dicabut, Masih Perlu Vaksin Covid-19 Booster Kedua Enggak Sih?

KEPONEWS.COM - PPKM Dicabut, Masih Perlu Vaksin Covid-19 Booster Kedua Enggak Sih? Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. Erlina Burhan menegaskan meski PPKM sudah dicabut, masyarakat tetap perlu mendapatkan vaksin booster kedua atau vaksinasi Covid-19 keempat, kare...

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. Erlina Burhan menegaskan meski PPKM sudah dicabut, masyarakat tetap perlu mendapatkan vaksin booster kedua atau vaksinasi Covid-19 keempat, karena antibodi bisa menurun.

Menurut Dr. Erlina, meski PPKM dihapus bukan berarti Covid-19 sudah hilang di dunia, virus SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19 masih ada karena Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO belum mencabut status pandemi.

"Covid-19 masih ada, meskipun PPKM ditiadakan, mumpung gratis dan dianjurkan, kita ajak masyarakat vaksin dosis kedua," ujar Dr. Erlina saat konferensi pers, Rabu (25/1/2023).

Ilustrasi Vaksin Booster - Cara Daftar Vaksin Booster Kedua (Pixabay)Ilustrasi Vaksin Booster - Cara Daftar Vaksin Booster Kedua (Pixabay)

Dokter spesialis paru RS Persahabatan itu juga mengatakan, meski hasil sero survei kekebalan tubuh masyarakat Indonesia dari Covid-19 berada di angka 90 hingga 98 persen, tapi bukan tidak mungkin kadar antibodi ini menurun.

Covid-19 Sudah Bukan Pandemi, Kenapa Masih Butuh Vaksin Dosis Keempat?

"Antibodi alami karena terpapar Covid-19 meski diperoleh bukan dari vaksin tetap akan menurun, jadi kita tidak boleh euforia dan tetap perlu tambahan vaksin," jelas Dr. Erlina.

Adapun saat ini masyarakat usia 18 tahun ke atas sudah bisa mendapatkan vaksin booster kedua, dengan syarat minimal sudah 6 bulan lalu setelah mendapatkan vaksin booster pertama.

Bahkan akses vaksin booster juga bisa langsung didapatkan di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik dan beberapa lokasi pusat vaksinasi Covid-19.

"Jadi katanya sudah bisa tanpa tiket vaksin di Peduli Lindungi, jadi langsung aja," tegas Dr. Erlina.

Berikut ini alternatif vaksin booster kedua yang bisa digunakan dan jadi pertimbangan tenaga kesehatan saat memvaksinasi:

PPKM Dicabut dan Angka Covid Turun, Produksi Vaksin Indovac Disetop

1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac

AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca

Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 mlPfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 mlAstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer

Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 mlModerna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 mlAstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna

Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 mlPfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)

Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 mlPfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 mlModerna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm

Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax

Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Comments