Politisi PKS Ini Disebut Terdakwa Minta Uang Rp 3 M untuk Amankan KPK

Kepo Stories

Ragam / Kepo Stories

Politisi PKS Ini Disebut Terdakwa Minta Uang Rp 3 M untuk Amankan KPK

Politisi PKS Ini Disebut Terdakwa Minta Uang Rp 3 M untuk Amankan KPK

KEPONEWS.COM - Politisi PKS Ini Disebut Terdakwa Minta Uang Rp 3 M untuk Amankan KPK Muhammad Kurniawan, anggota DPRD Kota Bekasi dari PKS. (Istimewa). Komisaris PT Cahaya Mas Perkasa, So Kok Seng alias Aseng mengaku pernah memberikan uang Rp 3 miliar kepada politisi Partai Keadilan S...
Muhammad Kurniawan, anggota DPRD Kota Bekasi dari PKSMuhammad Kurniawan, anggota DPRD Kota Bekasi dari PKS. (Istimewa). Komisaris PT Cahaya Mas Perkasa, So Kok Seng alias Aseng mengaku pernah memberikan uang Rp 3 miliar kepada politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kurniawan yang kini menjabat anggota DPRD Kota Bekasi.

Menurut Aseng, uang tersebut diminta Kurniawan untuk melindunginya dari jeratan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu diungkapkan Aseng ketika memberikan tanggapan sebagai terdakwa dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Salah satu saksi yang dihadirkan jaksa KPK ialah Muhammad Kurniawan. Aseng mengatakan, awalnya Kurniawan memberikan bahwa ada beberapa Kantor Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) yang sudah menjadi target KPK karena terindikasi korupsi.

Daerah tersebut yakni Maluku, Papua, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Menurut Aseng, untuk mengamankan dirinya dari jerat KPK, Kurniawan meminta agar disediakan uang.

"Dia bilang karena daerah lain sudah menyetorkan uang, maka sudah tidak ada masalah. Tinggal Maluku ini yang belum," kata Aseng.


Pemberian uang dilakukan pada 17 Januari 2016. Ketika itu, anggota Komisi V DPR, Damayanti Wisnu Putranti, telah berurusan dengan KPK, karena ditangkap dalam operasi tangkap tangan.

Hal tersebut dibantah oleh Kurniawan. Menurut Kurniawan, uang Rp 3 miliar tersebut ialah sisa commitment fee yang akan diberikan Aseng kepada Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana Adia.

"Itu tidak benar, saya meminta uang karena ada perintah dari Pak Yudi untuk menyelesaikan commitment fee yang disepakati di awal," kata Kurniawan.

Dalam kasus ini, Muhammad Kurniawan mengakui bahwa ia menjadi perantara suap untuk Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana. Menurut Kurniawan, hubungannya dengan Yudi terjadi karena sama-sama kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kurniawan mengatakan, Yudi sering memanggil dan memintanya untuk memberikan informasi atau data terkait urusan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pengurusan yang dimaksud ialah jatah program aspirasi Yudi Widiana yang disalurkan untuk proyek pembangunan atau rekonstruksi jalan di Maluku dan Maluku Utara. Awalnya, menurut Kurniawan, Aseng yang merupakan pengusaha di Maluku, memintanya untuk mencarikan akses pengalokasian anggaran DPR.

"Saya perkenalkan Pak Aseng, karena saya tahunya Pak Yudi di Komisi V DPR. Sejak itulah ada komunikasi pengurusan Pak Aseng dan Pak Yudi," kata Kurniawan.

Kurniawan mengaku diminta oleh Yudi Widiana untuk mengurus fee yang akan diberikan Aseng. Fee tersebut atas program aspirasi Yudi yang disalurkan untuk proyek pembangunan atau rekonstruksi jalan di Maluku dan Maluku Utara.

Selain itu, uang diberikan agar Yudi menyepakati Aseng dan pengusaha lainnya, yakni Abdul Khoir, dipilih menjadi pelaksana proyek tersebut.

Comments