Laporan Koresponden Tribunnews, Richard Susilo di Jepang
TOKYO - Meski sudah berlangsung selama 75 tahun, kasus Tsushima Maru hingga kini masih belum terungkap semuanya.
Jumlah korban yang pasti belum bisa diungkap, hanya sekitar 1.500 orang.
"Kami berjanji untuk melanjutkan pekerjaan untuk "mengejar dunia tanpa konflik dan perang" mengungkap lebih jauh kasus ini," kata Masakatsu Takara, Direktur Museum Peringatan Tsushima-maru di Naha Okinawa, Kamis (22/8/2019).
Pernyataan tersebut diungkapkan Masakatsu Takara dalam peringatan ke-75 tahun dengan paduan suara anak-anak setempat menyanyikan lagu serta berdoa untuk perdamaian.
Detik-detik Pembantaian di KM Mina Sejati: Para ABK Kaget Sahabat-temannya Dibunuh Saat Tertidur
Menurut Takara, jumlah korban pasti tidak pernah dikonfirmasi. Namun, nama 1.484 yang tewas telah diidentifikasi, termasuk 784 anak sekolah.
Peringatan 75 tahun Kasus Tsushima Maru di Naha Okinawa, Kamis (22/8/2019). (Asahi)Pada malam 22 Agustus 1944, kapal kargo Tsushima Maru sedang mengevakuasi sekitar 1.800 orang, kebanyakan anak sekolah dan warga sipil lainnya, dari Naha ke Nagasaki di pulau selatan utama Kyushu.
Sebuah kapal selam AS menembakkan torpedo kapal dalam perjalanan, menenggelamkannya di dekat Pulau Akusekijima perairan Tokara di Perfektur Kagoshima.
Sekitar 59 orang yang selamat dari penenggelaman kapal tersebut saat perang Pasifik oleh pihak angkatan selam AS, Bowfin.
Digiring Satpol PP Sedang Bersama Seorang Wanita di Hotel, Aceng Fikri: Ini Satu-satunya Istri Saya
Kapal itu merupakan bagian dari Konvoi Namo 103, yang terdiri dari kapal-kapal berikut:
Tsushima Maru (kapal penumpang/kargo)
- Kazuura Maru (terdaftar sebagai Waura Maru dalam beberapa sumber, dianggap sebagai kapal kargo)
- Gy k Maru (kapal kargo)
- Destroyer Hasu (kelas Momi)
- Gunboat Uji
Bangkai kapal Tsushima Maru ditemukan dan diidentifikasi pada bulan Desember 1997.
Comments