Penggerak Revolusi Komunis Dunia - Lenin

Tokoh

Ragam / Tokoh

Penggerak Revolusi Komunis Dunia - Lenin

Penggerak Revolusi Komunis Dunia - Lenin

KEPONEWS.COM - Penggerak Revolusi Komunis Dunia - Lenin Pendiri komunis Rusia sekaligus penggerak revolusi komunis di seluruh dunia lahir di Simbirsk, tepi danau Volga, pada 10 April 1870. Nama aslinya ialah Vladimir Illyich Ulyanov. Demi menghormatinya, n...

Pendiri komunis Rusia sekaligus penggerak revolusi komunis di seluruh dunia lahir di Simbirsk, tepi danau Volga, pada 10 April 1870. Nama aslinya ialah Vladimir Illyich Ulyanov. Demi menghormatinya, nama daerah Simbirsk kelak diganti oleh Pemerintah Rusia menjadi Ulyanovsk. Nama Lenin sendiri dia ambil dari nama Sungai Lena saat dia dibuang ke Siberia. Penggerak Revolusi Komunis Dunia- LeninLenin Ayah Lenin ialah seorang kepala sekolah, sementara ibunya ialah seorang dokter anak. Dia enam bersaudara, termasuk seorang anak cerdas dan melewati masa kecilnya tanpa kurang suatu apapun. Pada usia 17 tahun, ayahnya meninggal dunia. Setahun kemudian kakaknya, Alexander, dihukum mati karena terlibat persekongkolan untuk membunuh Tsar Rusia. Peristiwa ini begitu membekas dalam hatinya sehingga timbul niatnya kelak akan membalas dendam.
Saat itu Rusia diperintah Tsar dengan sewenang-wenang. Banyak timbul pemberontakan untuk menggulingkan Tsar namun tidak pernah berhasil. Tahun 1877, Lenin belajar Hukum di Universitas Kazan, tapi dia lebih sering mengorganisasi demonstrasi anti Tsar. Aktivitas ini menyebabkan dia dikeluarkan dari universitas dan dipenjara selama tiga bulan. Setelah itu dia lebih sering bergaul dengan kaum revolusioner dan terus melakukan aksi bawah tanah untuk menggulingkan pemerintahan.
Di St. Petersburg, Lenin menerbitkan surat kabar ilegal. Pada Desember 1895 atas dakwaan makar, dia diciduk polisi-polisi Tsar dan dipenjara selama empat belas bulan. Namun hukuman itu ternyata belum cukup. Lenin kemudian dihukum (dibuang) ke Siberia selama tiga tahun. Dia dihukum bersama kekasihnya, seorang wanita revolusioner, Nadya Krupskaya. Mereka kemudian menikah pada 22 Juli 1898. Saat dipembuangan itu juga, Lenin menulis buku Perkembangan Kapitalisme di Rusia.
Pembuangannya di Siberia berakhir pada Feburari 1900, tapi Lenin tetap dilarang menginjakkan kakinya di Rusia. Pasangan ini kemudian mengembara ke Eropa Barat selama tujuh belas tahun. Meski hidup miskin dan menderita, namun semangat revolusioner mereka tidak pernah padam. Dalam pembuangan pun mereka tetap membangun Partai Buruh Sosialis Demokrat Rusia dan mengedit majalah komunis Iskra.
Pada tahun 1912, partai pecah menjadi dua bagian, yaitu kelompok komunis yang radikal (disebut dengan kaum Bolshevik) dan kelompok sosialis yang moderat (disebut dengan kaum Menshevik). Lenin memilih menjadi pemimpin partai yang lebih besar dan radikal, Bolshevik.
Saat Lenin berada di Zurich, Swiss, dia mendengar bahwa kekuasaan Tsar telah ambruk. Februari 1917, kaum Menshevik dibawah pimpinan Alexander Karensky berhasil naik ke kursi pemerintahan. Lenin buru-buru pulang ke negaranya. Sampai di St. Petersburg, dia marah melihat kaum Bolshevik yang mau bekerja sama dengan Karensky. Lenin mengorganisasi kaum Bolshevik untuk menggulingkan pemerintahan. Upaya ini gagal dan Lenin terpaksa kembali menyembunyikan diri.
Meski gagal, namun Lenin tidak patah semangat. Kembali dia mengatur barisan dan merencanakan pemberontakan. Pada 26 Oktober 1917, revolusi pecah di kota Petrograd. Pemberontakan berhasil dan Karensky melarikan diri. Lenin menyuarakan perdamaian di dalam negeri. "Kita harus siap-siap membangun impian kaum sosialis", katanya.
Lenin pun mulai membangun Rusia menjadi negara sosialis pertama di dunia. Pabrik, perbankan, dan sarana transportasi segera dinasionalisasi. Lenin terus melakukan kebijakan-kebijakan ekonomi sosialis, tetapi ternyata tidak membuahkan hasil. Akhirnya Lenin mulai bersikap terbuka dan menjadikan sistem ekonominya sebagai campuran kapitalis dan sosialis.
Lenin juga membentuk Komitern (Komite Internasional), sebuah persekutuan Partai Komunis dunia untuk menggerakkan revolusi di Eropa, bahkan seluruh dunia. Kemenangan kaum komunis di Rusia tidak cukup. Baginya, pekerja dan petani Soviet hanya merupakan satu satuan dari kekuatan yang besar.
Dia juga menjadi mahaguru revolusioner dunia. Gagasan dan langkah politiknya senantiasa mengilhami semua pemimpin komunis dimanapun di dunia. Dia berkata, "Diktator Poletariat, tidak lain dan tidak bukan daripada kekuasaan berdasarkan kekerasan yang tidak ada batasnya, baik batas hukum maupun batas aturan pasti". Pemikiran inilah yang membuat semua pemimpin komunis membenarkan dirinya untuk melakukan apapun untuk mencapai tujuan. Pemimpin-pemimpin komunis berikutnya seperti Stalin, Kruschev, Mao Tse Tung, Caucescu, Castro, Pol Pot, dan lain-lain pastilah mengilhami ajaran leninisme ini.
Lenin memberikan seluruh hidupnya demi tujuan revolusi. Demi tujuan ini, dia bahkan menulis sampai lima puluh lima jilid. Seumur hidupnya, dia hidup dengan penuh sederhana. Dia hanya tertarik dengan kebangkitan revolusi dunia. Sayangnya, dia tidak punya cukup waktu untuk mewujudkannya. Pada 30 Agustus 1918, saat baru saja meninggalkan pertemuan kaum buruh, dia ditembak Fanny Kaplan, seorang gadis revolusioner anti Lenin. Meski selamat, namun setelah kejadian itu kesehatannya tidak pernah membaik. Dia menderita tiga kali kelumpuhan saraf pada tahun 1922. Semenjak saat itu, Lenin tidak bisa melakukan apa-apa sampai meninggal pada 21 Januari 1924. Jasadnya kemudian diawetkan, dibalsem, dan diperlihara. Sebagai penghormatan, jasadnya kemudian dibaringkan di Musoleum Lapangan Merah hingga kini.
Lenin merupakan seorang pemimpin revolusi dunia. Kisah dan perjuangannya akan selalu menjadi panutan kaum revolusioner di seluruh dunia. Tanpa perjuangannya, mustahil komunisme bisa hidup dan bertahan sampai saat ini. Dialah yang menjadi ide bagi kebangkitan kaum komunis di seluruh dunia. Meski secara resmi Uni Soviet sudah runtuh pada tahun 1991, namun sampai sekarang masih banyak negara di dunia yang sedikit banyak menganut sistem tersebut. Bahkan diperkirakan satu per tiga penduduk bumi mendiami negara-negara yang diperintah penguasa pro-Komunis. Disaat situasi politik dan ekonomi suatu negara mengalami chaos (kekacauan), revolusi sering kali menjadi wacana menarik untuk diperbincangkan. Ketika mendengar kata revolusi, banyak orang akan kembali teringat pada pelopor dan mahaguru revolusi, Lenin.

Comments