Peneliti Ungkap Terciptanya Lubang Hitam Raksasa di Luar Angkasa

Tekno & Gadget

Updates / Tekno & Gadget

Peneliti Ungkap Terciptanya Lubang Hitam Raksasa di Luar Angkasa

Peneliti Ungkap Terciptanya Lubang Hitam Raksasa di Luar Angkasa

KEPONEWS.COM - Peneliti Ungkap Terciptanya Lubang Hitam Raksasa di Luar Angkasa TIM astronomi internasional bekerja sama dengan Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO) dan Virgo berhasil menemukan lubang hitam baru di luar angkasa. Menariknya lubang hitam ini m...

TIM astronomi internasional bekerja sama dengan Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO) dan Virgo berhasil menemukan lubang hitam baru di luar angkasa. Menariknya lubang hitam ini mempunyai ukuran raksasa dibandingkan lubang hitam yang pernah ditemukan sebelumnya.

Melansir Engadget, Jumat (4/9/2020), lubang hitam yang ditemukan umumnya mempunyai dua ukuran. Satu berukuran 'Collapsar' yang terbentuk dari ledakan bintang yang hampir mati. Ukuran ini berada pada rentang lima hingga puluhan massa bintang. Sedangkan ukuran lainnya dinamakan 'Supremassive' dan berukuran jutaan hingga miliaran massa matahari.

Ditemukan Lubang Hitam dengan Berat 142 Kali Massa Matahari

Hal mengejutkan dari temuan ini, sebagaimana dilaporkan New Scientist, lubang hitam tersebut mempunyai ukuran 142 massa matahari. Ukuran ini menjadi kasus yang sangat jarang untuk ditemukan, karena ukuran umumnya tidak berada di antara Collapsar dan Supremassive. Selain itu, lubang hitam tersebut kini menjadi yang terbesar yang pernah terdeteksi memakai gelombang gravitasi.

Lubang hitam raksasa di luar angkasa. (Foto: IFL Science)

"Pada massa antara 60 dan 130 massa matahari atau lebih, tidak mungkin sebuah bintang berubah menjadi lubang hitam, ia hanya meledak sendiri. Ahli astrofisika berteori bahwa kami tidak akan menemukan lubang hitam di celah ini (antara lubang hitam bermassa bintang dan supermasif) dan kami menemukan setidaknya satu tapi mungkin dua," ucap anggota Tim LIGO Nelson Christensen di Observatorium Nice di Prancis, seperti dikutip New Scientist.

Kilatan Cahaya Muncul saat Terjadi Tabrakan Lubang Hitam

Untuk menemukan lubang hitam raksasa ini, tim astronomi internasional mengandalkan dua sensor LIGO yang berada di Amerika Serikat dan sebuah sensor Virgo yang berada di Italia. Ketiga sensor itu digunakan karena dapat menciptakan riak di ruang dan waktu yang disebut gelombang gravitas GW190521 saat benda di ruang angkasa bergerak.

Dalam jurnal Astrophysical Journal Letters yang diterbitkan pada Rabu kemarin, menunjukkan bahwa lubang hitam raksasa ini dibentuk dari sinyal yang terdeteksi pada 21 Mei 2019. Sinyal ini berasal dari sepasang lubang hitam yang berukuran lebih kecil, adalah 65 dan 85 massa matahari, dan termasuk dalam kelas Collapsar. Keduanya berputar ke arah satu sama lain sebelum akhirnya bertabrakan miliaran tahun lalu.

Selanjutnya

Comments