Pendaki Malaysia Hilang di Gunung Everest, dan Satu Orang Meninggal Dunia

Unik

Ragam / Unik

Pendaki Malaysia Hilang di Gunung Everest, dan Satu Orang Meninggal Dunia

Pendaki Malaysia Hilang di Gunung Everest, dan Satu Orang Meninggal Dunia

KEPONEWS.COM - Pendaki Malaysia Hilang di Gunung Everest, dan Satu Orang Meninggal Dunia Mendaki Gunung Everest merupakan tujuan seumur hidup banyak pendaki, meski banyak yang telah mengorbankan nyawanya untuk melakukannya sementara yang lain menghilang. Sayangnya, ada pendaki lain yan...

Mendaki Gunung Everest merupakan tujuan seumur hidup banyak pendaki, meski banyak yang telah mengorbankan nyawanya untuk melakukannya sementara yang lain menghilang.

Sayangnya, ada pendaki lain yang hilang di Gunung Everest, kali ini seorang pria Malaysia.

Keluarganya yang khawatir telah meminta doa untuk keselamatannya.

Muhammad Hawari Hashim, 33 tahun, ialah bagian dari ekspedisi Malaysia Everest 2023 (ME2023) yang didukung oleh Pemerintah Malaysia.

Pada 16 Mei, tim berhasil mencapai Camp 3 7.500m di atas permukaan laut menurut postingan Facebook oleh akun ME2023.

Keesokan harinya, mereka mencapai Camp 4 (7.925 m), berniat untuk mencapai puncak pada 18 Mei.

Mereka berhasil melakukannya, dengan Hawari memenuhi impiannya semenjak lama untuk mendaki Gunung Everest pada hari itu.

Namun, tragedi terjadi hari Jumat lalu (19 Mei).

Menurut pernyataan yang diposting oleh ME2023, anggota tim Awang Askandar Ampuan Yaacub, yang merupakan letnan kolonel dan Direktur Pasukan Pertahanan Sipil Kedah Malaysia, meninggal dunia.

Pria berusia 56 tahun itu terjatuh saat mendaki gunung, lapor Bernama.

Sementara itu, Hawari, yang dikabarkan mengalami gangguan pendengaran, hilang pada hari yang sama.

Dia diyakini hilang dalam perjalanan ke Camp 3 setelah mencapai puncak.

Pemimpin ekspedisi Azim Afif Ishak mengatakan terakhir kali dia mendengar kabar darinya ialah ketika dia berada di Camp 4. Dia termasuk kelompok pertama yang mencapai puncak bersama dengan almarhum Letkol Awang.

Operasi pencarian dan penyelamatan sekarang sedang berlangsung, ditangani oleh rekan setim Hawari, Vincent Tiong.

Menurut pemeriksaan udara yang dilakukan pada Minggu (21/5), tidak ada jenazah manusia atau jejak yang tidak biasa ditemukan.

Namun, jaket pendaki yang hilang ditemukan di Camp 2 dan Polisi Nepal telah dihubungi untuk membantu melacak iPhone-nya.

Operasi pencarian di area jurang di atas Camp 2 dilakukan oleh personel yang terampil.

Sementara itu, anggota keluarga Hawari telah meminta doa untuk keselamatannya.

Dalam postingan Facebook yang memilukan pada 20 Mei, ibunya mengatakan dia merindukan putranya dan meminta semua orang berdoa untuk keselamatannya.

Ibu Che Tom Hassan, 64 tahun, yang putus asa, mengatakan kepada Astro Awani bahwa dia terkejut mendengar hilangnya putranya, terutama karena hal itu terjadi tak lama setelah informasi dia berhasil mencapai puncak.

Informasi hilangnya Hawari bahkan sampai ke Raja dan Ratu Malaysia.

Dalam postingan Facebook Istana, mereka mengirimkan doa agar dia segera ditemukan dan diselamatkan.

Mereka juga memberikan belasungkawa atas meninggalnya Letkol Awang, yang jenazahnya telah diatur untuk dipulangkan ke Malaysia.(yn)

Sumber: mustsharenews

36

Comments