Penambang di Tanzania yang Menjadi Milioner Setelah Menemukan Batu Permata Langka Menemukan Batu Lain Bernilai Miliaran Rupiah dalam Jangka Dua Bulan

Unik

Ragam / Unik

Penambang di Tanzania yang Menjadi Milioner Setelah Menemukan Batu Permata Langka Menemukan Batu Lain Bernilai Miliaran Rupiah dalam Jangka Dua Bulan

Penambang di Tanzania yang Menjadi Milioner Setelah Menemukan Batu Permata Langka Menemukan Batu Lain Bernilai Miliaran Rupiah dalam Jangka Dua Bulan

KEPONEWS.COM - Penambang di Tanzania yang Menjadi Milioner Setelah Menemukan Batu Permata Langka Menemukan Batu Lain Bernilai Miliaran Rupiah dalam Jangka Dua Bulan Seorang penambang Tanzania telah menjual batu permata langka Tanzanite seharga sekitar Rp 28,7 miliar hanya dalam dua bulan setelah dia menjual dua permata lainnya senilai Rp 42 miliar. Saniniu Laizer...

Seorang penambang Tanzania telah menjual batu permata langka Tanzanite seharga sekitar Rp 28,7 miliar hanya dalam dua bulan setelah dia menjual dua permata lainnya senilai Rp 42 miliar.

Saniniu Laizer, seorang penambang skala kecil, menjadi milioner dalam semalam pada bulan Juni lalu ketika dia menjual dua batu Tanzanite senilai Rp 42 miliar. Dia menemukan batu permata Tanzanite ketiga awal bulan ini, dengan berat 6,3kg.

Laizer mengatakan pada hari Senin, 3 Agustus, uang yang dihasilkan dari penjualan akan digunakan untuk membangun sekolah dan fasilitas kesehatan di komunitasnya di distrik Simanjiro, di wilayah Manyara utara.

(Foto: Tanzania Ministry of Minerals)

Tanzanite, merupakan salah satu batu permata paling langka di Bumi, hanya ditemukan di Tanzania utara. Spesialis geologi setempat memperkirakan pasokannya mungkin habis seluruhnya dalam 20 tahun ke depan.

Batu yang digunakan untuk membuat ornamen ini mempunyai banyak sekali macam corak antara lain hijau, merah, ungu dan biru. Nilainya ditentukan oleh kelangkaannya; semakin halus warna atau kejernihannya, semakin tinggi harganya.

Beberapa penambang skala kecil seperti Laizer memperoleh izin pemerintah untuk mendapatkan Tanzanite, tetapi penambangan ilegal seringterjadi terutama di dekat tambang yang dimiliki oleh perusahaan besar. Dan para penambang sering mengeluh perihal keterlambatan pembayaran mereka oleh pemilik tambang.

(Foto: PA)

Namun, Laizer mendesak rekan-rekannya untuk bekerja dengan pemerintah, dengan mengatakan pengalamannya menunjukkan beberapa hal baik yang dapat terjadi.

Menjual kepada pemerintah berarti tidak ada jalan pintas mereka transparan, katanya pada upacara di tambang Mirerani utara pada hari Senin, BBC News melaporkan.

Segera setelah penjualan kedua batu tersebut pada bulan Juni, yang beratnya 5,8 kg dan 9,2 kg, Laizer ayah dari lebih dari 30 anak mengatakan kepada wartawan bahwa uang tidak akan mengubah gaya hidupnya, tetapi dia akan mengadakan pesta.

Penambang tersebut mengatakan dia akan terus merawat sekitar 2.000 sapinya, menambahkan dia tidak perlu mengambil tindakan pengamanan ekstra meskipun statusnya merupakan milioner yang baru. Dan sekarang dia berencana untuk mengembalikan sebagian besar uangnya ke komunitas lokalnya, menyumbangkannya untuk membantu membangun sekolah dan fasilitas kesehatan.

(Foto: TBC1)

Tempat penambangan Merelani di Manyara, tempat Laizer menemukan ketiga permata langka, diyakini sebagai satu-satunya sumber Tanzanite di dunia.

Sedemikian rupa sehingga pada tahun 2017, Presiden Magufuli memerintahkan militer untuk membangun tembok sepanjang 24 km di sekeliling lokasi. Hanya satu tahun kemudian, pemerintah melaporkan peningkatan pendapatan di sektor pertambangan dan mengaitkan kenaikan tersebut dengan pembangunan tembok.

Temuan yang luar biasa. (yn)

Sumber Unilad

Comments