Pengerahan prajurit Tentara Nasional Indonesia ke Papua, tak bisa selalu dianggap hanya untuk memerangi kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Apalagi di tengah memuncaknya kebrutalan milisi bersenjata itu dalam beberapa hari ini.
Namun, selama ini prajurit TNI yang bertugas di Papua, lebih fokus untuk membantu meringankan beban warga, terutama bagi mereka yang bermukim di rimba-rimba pedalaman sekitar zona perbatasan NKRI dengan Papua Nugini.
Keinginan TNI untuk bisa dekat dengan masyarakat dilakukan dengan sungguh-sungguh. Seperti gosip satu ini yang menduduki posisi keempat dalam jajaran gosip terpopuler. Langsung klik link di bawah ini untuk tahu kelanjutannya ya.
Pasukan Elit TNI Gotong Jenazah Kepala Suku Seng 10 Kilometer di Papua
Semenjak masa pemerintah Kolonial Belanda menduduki Indonesia, pria satu ini sudah aktif dalam dunia pelayaran. Selain itu, ia juga dikenal sebagai Bapak Ilmu Pelayaran di kalangan Angkatan Laut Indonesia. Pria tersebut merupakan Laksamana Muda Mas Pardi. Ia lahir di Ambarawa, pada tanggal 1 Oktober 1901.
Menurut pantauan VIVA Militer dari banyak sekali sumber, masa kecil Mas Pardi tidak dijelaskan secara rinci, tapi ia sangat berpengalaman dunia pelayaran. Tentu hal ini sangat awam bagi masyarakat bawah saat itu, mengingat biaya pendidikan tidaklah murah.
Cerita mengenai tokoh pahlawan memang tidak akan pernah bosan. Nah, bagi kalian yang ingin tahu kelanjutan cerita perihal Mas Pardi, bisa langsung klik link di bawah ini ya.
Kisah Putra Ambarawa Pendiri TNI AL, Gurunya Jenderal Ali Sadikin
Tentara Nasional Indonesia (TNI) ternyata tak main-main dalam menghadapi pertempuran melawan serangan Virus Corona atau COVID-19 yang terus mangganas di Ibukota Jakarta.
Yang terbaru, TNI melalui Komando Daerah Militer Jayarkarta alias Kodam Jaya, telah menyiapkan lokasi-lokasi khusus bagi pemerintah pusat dan daerah untuk menangani pasien COVID-19 khusus orang tanpa gejala alias OTG.
Dalam siaran resmi yang didapatkan VIVA Militer, Kodam Jaya telah menyiapkan satu Tower 4 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, untuk merawat inap pasien OTG.
TNI juga berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk memerangi virus yang mematikan ini. Pastikan kalian klik link di bawah ini untuk tahu kelanjutannya ya.
COVID-19 Jakarta Lampaui Singapura, TNI Siagakan 17 Hotel Berbintang
Wah, gosip mengenai TNI berhasil mendominasi isu terpopuler. Selanjutnya ialah wacana jenderal TNI yang berhasil mempunyai brevet Datasemen Jala Mangkara (Denjaka) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska). Mempunyai brevet kedua satuan pasukan elit menjadi kebanggaan tersendiri bagi prajurit TNI.
Mengingat untuk dapat meraih kedua brevet itu tidaklah mudah. Kedua pasukan ini merupakan pasukan elit, jadi bisa dibayangkan seperti apa latihannya. Untuk itu, agar dapat mempunyai dua brevet pasti melewati perjalanan pendidikan yang lama.
Karena mental, fisik, dan bahkan psikis para calon personelnya harus ditempa sedemikian kerasnya. Sehingga setelah selesai pendidikan, mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-sebaiknya.
Kira-kira siapa ya dua jenderal TNI AL yang mempunyai dua brevet satuan elit itu? Yuk simak kelanjutannya dengan klik link di bawah ini.
2 Jenderal TNI AL yang Punya Brevet Denjaka dan Kopaska Sekaligus
Selanjutnya ialah informasi wacana jenderal bintang 4 TNI pertama yang terjangkit Virus Corona atau COVID-19. Siapakah dia?
Dia merupakan mantan Wakil Panglima TNI era Gusdur, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi. Meski positif COVD-19, sang jenderal ini dalam kondisi sehat. Mau tahu informasi lengkapnya, simak di link berikut.
Jenderal TNI Bintang Empat Pertama di Indonesia yang Positif COVID-19
Demikian 5 berita terpopuler VIVA Militer edisi Senin 21 September 2020. Nantikan rangkuman 5 top berita selanjutnya ya. Dan ikuti berita terhangat, terpanas dan paling update seputar dunia militer di akun-akun sosmed VIVA Militer. Lengkap kok ada di Twitter, Instagram dan Facebook.
Kristal Rp10 Miliar di Perahu Butut, Piton Hijau TNI Jaga Freeport
Comments