Pabrik Rampung, Tesla Siap Gempur Pasar Kendaraan Listrik China

Otomotif

News / Otomotif

Pabrik Rampung, Tesla Siap Gempur Pasar Kendaraan Listrik China

Pabrik Rampung, Tesla Siap Gempur Pasar Kendaraan Listrik China

KEPONEWS.COM - Pabrik Rampung, Tesla Siap Gempur Pasar Kendaraan Listrik China SHANGHAI - Pembangunan pabrik terbaru Tesla di Shanghai, Tiongkok, membuat takjub bos perusahaan mobil listrik tersebut, Elon Musk. Ia bahkan berasumsi pembangunan pabrik tersebut sebagai salah satu y...

SHANGHAI - Pembangunan pabrik terbaru Tesla di Shanghai, Tiongkok, membuat takjub bos perusahaan mobil listrik tersebut, Elon Musk. Ia bahkan berasumsi pembangunan pabrik tersebut sebagai salah satu yang tercepat sepanjang sejarah.

Inisiasi pendirian Tesla manufaktur berjuluk Gigafactory 3 itu baru mulai dicanangkan enam bulan lalu. Namun, terdapat kabar sejumlah peralatan untuk produksi mobil sudah mulai terpasang di dalam fasilitas tersebut.

Musk dalam pertemuan pemegang saham terakhir turut menyebut Tesla sudah bisa melakukan proses perakitan pada musim panas ini. Beberapa peralatan produksi yang sudah tiba terlihat akan digunakan untuk mengerjakan proses pengecatan.

Tesla sendiri memfungsikan pabrik di wilayah timur Tiongkok tersebut untuk merakit kendaraan Model 3 dan Model Y. Perusahaan asal California, Amerika Serikat itu juga berniat memasarkan model 3 pada pertengahan tahun ini di Tiongkok.

Kendaraan model Y, yang baru akan dirilis pada tahun depan, juga diperkirakan akan dirakit melalui pabrik yang sama. Namun, hingga saat ini Tesla belum memberi proyeksi tepat pelepasan varian terbarunya tersebut.

Tesla menargetkan dapat memproduksi 3.000 buah model 3 per pekan di pabrik Shanghai ini. Kapasitas tersebut belum mencapai separuh dari kapasitas produksi pabrik Tesla di Fremont, California yang sanggup membuat 7.000 buah model kendaraan yang sama per minggunya.

Pemesanan model 3 buatan lokal sendiri sudah dibuka untuk para peminat di Tiongkok semenjak Mei. Tesla menawarkannya dengan harga mulai 328 ribu yuan (sekitar Rp680 juta). Harga itu lebih murah 49 ribu yuan atau sekitar 101,5 juta rupiah dari model yang diimpor dari Amerika Serikat.

(muf)

Comments