Orang Barat Dituding Sebabkan Peningkatan Video Seks Anak di Filipina

Internasional

News / Internasional

Orang Barat Dituding Sebabkan Peningkatan Video Seks Anak di Filipina

Orang Barat Dituding Sebabkan Peningkatan Video Seks Anak di Filipina

KEPONEWS.COM - Orang Barat Dituding Sebabkan Peningkatan Video Seks Anak di Filipina Anak-anak di Filipina terlibat di dalam video seks, dan mereka dieksploitasi oleh orang tua atau anggota keluarga dewasa mereka yang mendapatkan pembayaran dari orang-orang di negara-negara Barat, kat...

Anak-anak di Filipina terlibat di dalam video seks, dan mereka dieksploitasi oleh orang tua atau anggota keluarga dewasa mereka yang mendapatkan pembayaran dari orang-orang di negara-negara Barat, kata organisasi nirlaba International Justice Mission.

Kebanyakan korban terdorong membuat video dan muatan pornografi itu karena kemiskinan dan kebutuhan untuk bertahan hidup, sekalipun hal ini dibantah oleh pihak gereja.

Organisasi nirlaba yang berkantor di Washington DC International Justice Mission menyebutkan, korban termasuk bayi berumur enam bulan.

Pemerintah Filipina menyatakan mereka sedang berupaya memberantas kejahatan ini.

Banyak pembeli yang memesan secara khusus apa yang mereka inginkan untuk dilakukan oleh para korban anak-anak itu.

Hasilnya ialah video-video yang ditayangkan secara langsung ( live-streamed ) atau ditayangkan daring untuk para pelaku kekerasan seksual yang menyaksikannya dari rumah mereka.

`Suara kamera`

Laporan mengenai kasus kejahatan seksual secara daring terhadap anak-anak secara global telah meningkat drastis dari 100.000 lima tahun lalu, menjadi 18 juta pada tahun lalu, menurut International Centre for Missing and Exploited Children, sebuah organisasi nirlaba yang memerangi kejahatan seksual terhadap anak-anak.

Filipina dianggap sebagai salah satu pusat dari masalah ini.

Seorang remaja bernama Jhona (bukan nama sebenarnya) bercerita kepada BBC bahwa ia pernah dieksploitasi secara seksual oleh ibu temannya.

"Suatu hari, saya dan sahabat saya mandi bersama, dan kemudian kami berpakaian. Ibu sahabat saya itu ada di kamar juga bersama kami," kata Jhona.


Sam Inocencio, direktur International Justice Mission Filipina, menyatakan organisasinya menyelamatkan bayi berumur enam bulan dari kejahatan ini. - BBC

"Kami kira dia sedang melihat Facebook, tapi kami kemudian sadar ada suara kamera. Saya mulai merasa tak nyaman."

"Sahabat saya bertanya kepada ibunya, `kenapa ibu mengambil foto?` dan ibunya menjawab, `oh ini tak penting.`"

Jhona kemudian diberitahu polisi bahwa foto-fotonya itu dijual ke luar negeri secara daring.

International Justice Mission (IJM) bekerjasama dengan agen penegak hukum seperti FBI di Amerika Serikat dan National Crime Agency di Inggris telah membantu sekitar 500 anak-anak Filipina.

IJM menyatakan mereka turut dalam banyak sekali operasi razia dan penyelamatan yang dilakukan polisi setempat selama lima tahun terakhir. Dalam 150 razia, dalam 69% kasus, para pelaku kejahatan ini ialah orang tua atau keluarga korban.

Direktur nasional IJM di Filipina, Sam Inocencio, menyatakan bahwa para korban kini semakin muda.

"Sekitar 50?rumur 12 tahun atau lebih muda lagi," ujarnya. "Kami bahkan pernah menyelamatkan bayi yang berumur enam bulan."

Ilustrasi paedofil

Jadi Sarang Paedofil, Tiga Software Kencan Ini Diblokir

Ruecha Tokputza melakukan penganiayaan seksual terhadap sedikitnya 13 anak--anak dan menyatakan bersalah atas 51 tuduhan.

Ruecha Tokputza Disebut Paedofil Paling Buruk di Australia

Ilustrasi paedofil

Divonis Penjara 260 Tahun, Paedofil Jatuh Pingsan Saat Sidang

"Kita membicarakan para korban anak-anak yang belum tumbuh, praremaja, balita, bahkan bayi yang dieksploitasi secara daring."

Bulan lalu, dihukum penjara karena mendalangi kejahatan seksual - yang ia tonton secara daring - terhadap anak-anak di Filipina.

`Kesadaran penuh`

Seorang ibu tiga anak yang tinggal di Filipina - yang tak bisa kami sebut namanya karena alasan hukum - mengaku kepada BBC ia telah menyebarkan video.

Ia mengaku melakukannya dengan kesadaran penuh, karena ia tidak membuat video tersebut.

"Saya tanya kepada orang asing yang meminta video itu, `Kamu suka anak umur 12 sampai 13?` dan ia menjawab oke saja dengan itu," katanya.

"Yang dia inginkan dari saya hanya mengirim kepadanya video anak-anak sedang berhubungan seks. Ia tak peduli di mana video itu dibuat," ujarnya.

Ibu tiga anak ini dituntut oleh polisi menjual gambar-gambar porno anak-anaknya sendiri.


Pastor Stephen Gualberto menyebut fakta bahwa orang tua membuat video anak-anak mereka sendiri "memuakkan". - BBC

Beberapa jemaat gereja kini secara rajin mulai diberi peringatan agar waspada terhadap tanda-tanda kejahatan seksual daring terhadap anak-anak.

Problem ini diakibatkan oleh kemiskinan, sekalipun seorang pastor dari daerah miskin di pinggiran Manila, Stephen Gualberto, mengatakan kemiskinan bukan alasan.

Ia menggambarkan kejahatan ini "memuakkan", bahwa para orang tua "terlibat melacurkan anak-anak mereka di depan kamera," seraya membantah pernyataan bahwa mereka tak punya pilihan karena miskin.

"Selalu ada pilihan, dan Kamu tak perlu menjual anak supaya keluarga Kamu bisa bertahan hidup," katanya.


Menteri Muda Lorraine Badoy menyatakan ia khawatir akan dampak sosial dari kejahatan ini. - BBC

Awal tahun ini kepolisian Filipina telah membentuk pusat penangkalan kejahatan terhadap anak-anak di ibu kota, Manila, utuk memerangi masalah yang terus meningkat.

Pusat ini didukung bantuan dana dari kepolisian Inggris dan Australia.

Namun Menteri Muda Komunikasi Filipina Lorraine Badoy mengakui kepada BBC, "Menurut saya kami tak menghasilkan pengaruh penting karena kejahatan ini sangat tersembunyi."

Ia menyatakan "khawatir mengenai dampak sosial dari anak-anak yang terluka seperti itu."

Comments