Ngeri, Ini yang Terjadi Jika Orang Dewasa Sering Galau

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Ngeri, Ini yang Terjadi Jika Orang Dewasa Sering Galau

Ngeri, Ini yang Terjadi Jika Orang Dewasa Sering Galau

KEPONEWS.COM - Ngeri, Ini yang Terjadi Jika Orang Dewasa Sering Galau Istilah 'galau' mungkin sudah sering kita dengar. Kata yang populer disebutkan anak muda di banyak sekali jejaring sosial ini biasanya digunakan sebagai ungkapan terhadap perasaan sedih, gamang, dilem...

Istilah 'galau' mungkin sudah sering kita dengar. Kata yang populer disebutkan anak muda di banyak sekali jejaring sosial ini biasanya digunakan sebagai ungkapan terhadap perasaan sedih, gamang, dilema dan sesuatu yang tak bertujuan.

Meski kelihatan sepele, ternyata 'galau' bukan hanya ungkapan biasa. Ungkapan ini ternyata memiliki dampak negatif secara psikologis (depresi), bahkan terhadap kesehatan fisik seseorang jikalau berlangsung terus menerus.

Psikolog klinis Elizabeth Santosa mengungkapkan bahwa kata-kata 'galau' tak bisa dijadikan sebuah budaya untuk ungkapan yang sederhana.

"Galau itu ungkapan populer. Padahal dalam KBBI artinya ramai, chaos. Jadi bisa disimpulkan itu sebagai gambaran pikiran kacau, kegamangan dan ketidak pastian. Galau dan ungkapan stres kalau dijadikan budaya akan berdampak buruk untuk diri kita," ujar Elizabeth dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT tvOne Senin 29 januari 2018.

Selain bisa dialami banyak sekali kalangan usia, galau yang sering diderita orang dewasa ternyata bisa menjadi indikasi depresi dan berdampak pada gangguan fisik.

"Depresi pada orang dewasa biasanya didasari oleh Major Events atau hal-hal berat yang terjadi dalam kehidupannya, misalnya dipecat, perceraian, hingga meninggal. Orang dewasa seharusnya enggak sering galau, berbeda dengan remaja," ujarnya.

Pada remaja, konteks galau biasanya disebabkan oleh hormon estrogen yang berpengaruh pada mood dan emosi.

"Tapi bila tidak belajar perihal manajemen emosi, biasanya kegalauan itu akan terus berlangsung hingga dewasa. Kalau dewasa akan banyak tantangan hidup yang membuat Anda lebih emosi."

Bila terlalu sering galau

Secara medis, galau ternyata merupakan sebuah gejala dari gangguan yang sedang terjadi di dalam otak. Sehingga merasa galau dalam jangka waktu yang lama atau terus-menerus ternyata dapat membahayakan kesehatan otak dan tubuh manusia.

"Kita tidak akan merasa bahagia, sebaliknya akan sedih terus menerus. Itu bisa jadi adiksi, orang juga malas dekat sama kita," ujar elizabeth.

Solusinya biar gak galau. ialah kebingungan kebimbangan. jadi fokus pada solusi seperti fokus pada tujuan dan kejelasan agar tidak kebimbangan.

Spesialis syaraf Johan Akbari Sps, Sh, MArs, mengungkapkan bahwa kondisi galau membahayakan kesehatan otak.

"Masalahnya ada di daerah limbik khususnya di amigdala bagian otak. Respons negatif yang berulang-ulang akan menurunkan kepercayaan diri hingga keinginan bunuh diri," ujarnya di tempat yang sama.

Dampak lainnya, selain depresi galau ternyata juga bisa menimbulkan kondisi penyakit tertentu.

"Tidak selalu bunuh diri, bisa hepatitis, maag kronis karena mood yang membuatnya tak ingin makan, atau kurang tidur."

Cara mengatasinya, ialah dengan menurunkan kadar serotonin yang sedang tinggi.

"Saat galau serotonin meningkat, untuk mengatasi galau kita bisa olahraga, atau memperbanyak hormon bahagia (endorphin), caranya bisa dengan olahraga, atau alihkan pikiran galau dengan gerakan yang membuat relaks dan senang," ujarnya.

Comments