SEORANG ibu yang memberikan ASI kepada buah hatinya pasti dengan perasaan penuh cinta. Tapi ketika menyapihnya, ada usaha keras agar berhasil dilakukan tanpa ada rasa saling menyakiti.
Tapi sayangnya tidak sedikit ibu berhasil menyapih anaknya penuh cinta. Mereka selalu terkesan terpaksa ketika menyapih dan melakuka apapun yang tak masuk akal.
Konselor Laktasi dr Wiyarni Pambudi SpA, IBCLC, menegaskan, agar setiap ibu ibu menyapih bayinya oenuh cinta ketika sudah waktunya mereka tak mendapatkan ASI. Tapi bagaimana tipsnya ya, Bunda agar tetap nyaman melakukannya?
Jangan lagi khawatir. Simak dulu empat tips berikut yang dirangkum Okezone, Senin (20/3/2017).
Iklhas
Ketika ibu sudah merasa si kecil sudah waktunya disapih, Anda harus memiliki perasaan tulus. Yakinlah bahwa Anda dapat menyapih si kecil penuh cinta atau dengan istilah winning with love. Jangan membuat anak merasa stress berat karena Anda sudah menolak untuk menyusuinya.
Cari dukungan
Tak hanya di waktu menyusui, ketika akan menyapih si kecil juga membutuhkan dukungan dari orang terdekat. Suami merupakan orang yang paling bisa membuat Anda berhasil melakukan winning with love. Begitu juga kompromikan dengan anak dengan memberi tahunya lebih lanjut.
Kompromi dengan anak
Anak jikalau sudah memasuki usia dua tahun seharusnya sudah diberikan pengertian. Bahwa dia sudah tak lagi minum ASI dari payudara, melainkan bisa minum susu dari gelas atau botol. Pastikan anak paham dengan hal ini agar Anda tidak merasa tersiksa ketika mulai menyapih.
Biasakan tidur sendiri
Ketika malam hari, menurut dr Wi, merupakan waktu terberat untuk belajar menyapih si kecil. Anak akan terus meminta minum ASI dari payudara. Triknya merupakan ibu harus tega mengajari si kecil tidur sendiri di kamarnya untuk mempermudah proses winning with love. Selamat mencoba ya, Bunda!
Comments