Mitsubishi Jual Saham di Tiongkok, Ini Penjelasannya

Otomotif

News / Otomotif

Mitsubishi Jual Saham di Tiongkok, Ini Penjelasannya

Mitsubishi Jual Saham di Tiongkok, Ini Penjelasannya

KEPONEWS.COM - Mitsubishi Jual Saham di Tiongkok, Ini Penjelasannya TOKYO - Secara perlahan, Mitsubishi mulai melepas kehadiran mereka pada industri otomotif di Tiongkok. Menurut laporan Nikkei Asian Review, perusahaan Mitsubishi Motors Co. menjual saham mereka di Har...

TOKYO - Secara perlahan, Mitsubishi mulai melepas kehadiran mereka pada industri otomotif di Tiongkok. Menurut laporan Nikkei Asian Review, perusahaan Mitsubishi Motors Co. menjual saham mereka di Harbin Dongan Auto Engine. Langkah tersebut akan berjalan secara bertahap hingga tahun fiskal yang berakhir Maret 2020 nanti.

Keputusan ini dianggap sebagai respons atas keputusan pemerintah setempat yang memberi insentif lebih pada pengembangan mobil bertenaga alternatif. Sehinga, terdapat kekhawatiran penurunan minat konsumen Tiongkok pada kendaraan bermesin konvensional seperti bensin dan diesel. Pasalnya, akan terdapat perbedaan harga dan pajak yang diterapkan kepada kendaraan tersebut.

Penjualan saham Mitsubishi di Harbin Dongan sudah mendapat persetujuan otoritas setempat. Grup otomotif, Changan Automobile dan dua perusahaan lokal lain menjadi peminat utama pada bagian kepemilikan yang dilepas Mitsubishi itu. Kerjasama Mitsubishi dan Harbin Dongan sendiri sudah berlangsung semenjak 1998 lalu, dengan kapasitas produksi mesin sekitar 500 ribu buah per tahun.

Hasil produksi dari pabrik tersebut diketahui tidak digunakan pada kendaraan rilisan Mitsubishi sendiri melainkan kepada beberapa produsen lain di Tiongkok. Nantinya, operasi penjualan serta produksi mesin Mitsubishi di Tiongkok akan berpindah di wilayah Shenyang. Tepatnya, dengan kerjasama dengan pabrikan China Aerospace Automotive Industry Group Co.

Mitsubishi sendiri menjalin kerjasama dengan pabrikan Tiongkok lain, Guangzhou Automobile Group untuk memproduksi mesin serta komponen bodi mobil rilisan mereka. Aliansi itu sudah terbentuk semenjak 2012 lalu dan terdapat rencana untuk turut mengembangkan teknologi mobil bertenaga alternatif dan elektrik.

(muf)

Comments