Minum Anggur Dapat Memperpanjang Usia? Ini Fakta Terbarunya

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Minum Anggur Dapat Memperpanjang Usia? Ini Fakta Terbarunya

Minum Anggur Dapat Memperpanjang Usia? Ini Fakta Terbarunya

KEPONEWS.COM - Minum Anggur Dapat Memperpanjang Usia? Ini Fakta Terbarunya SEBAGIAN besar masyarakat menilai bahwa mengonsumsi anggur sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh. Kadar alkohol yang terkandung dalam anggur bisa menyebabkan banyak sekali macam penyakit yang menganc...

SEBAGIAN besar masyarakat menilai bahwa mengonsumsi anggur sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh. Kadar alkohol yang terkandung dalam anggur bisa menyebabkan banyak sekali macam penyakit yang mengancam nyawa seseorang.

Meski demikian, tak sedikit berita yang menulis perihal banyak sekali manfaat positif bagi tubuh bila mengonsumsi anggur. Lantas, apa yang terjadi bila seseorang rajin mengonsumsi anggur, apakah hal tersebut bisa berbahaya atau justru menguntungkan bagi tubuh.

Minum segelas anggur setiap hari selalu dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan. Menurut ahli kesehatan, bila seseorang mengkonsumsi anggur dalam jumlah sedang, itu baik untuk kesehatan.

Pamer Perut Buncit Dibalut Gaun Nude, Raisa Bikin Netizen Jatuh Hati

Beberapa ahli lainnya juga mengatakan bahwa, segelas anggur per hari harus terdiri dari 5 ons atau 147 ml, dan mengonsumsinya tidak lebih dari itu. Wanita disarankan untuk konsumsi satu gelas anggur saja per hari dan pria dapat mengonsumsinya sebanyak dua gelas. Manfaat minum anggur dalam jumlah yang disarankan memberikan antioksidan, mencegah flu biasa, mengurangi risiko batu empedu dan demensia.

Namun keyakinan kuno bahwa minum segelas atau 2 anggur bermanfaat bagi kesehatan Kamu tampaknya tidak begitu benar. Sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh para peneliti dari Washington School of Medicine menghasilkan temuan baru.

Mereka menyatakan bahwa peminum ringan yang minum setiap hari mempunyai risiko 20% kematian dini dibandingkan dengan mereka yang minum tiga kali atau kurang dari itu per minggu.

Percobaan ini dilakukan oleh para peneliti dari Washington School of Medicine, St. Louis dengan Sarah M. Hartz, sebagai peneliti utama. Para peneliti menganalisis lebih dari 400.000 orang yang terdiri dari usia 18-85 tahun untuk penelitian ini. Menurut temuan para peneliti ini, minum 1 atau 2 gelas anggur sekira 4 kali atau lebih dalam seminggu dianggap aman sesuai pedoman yang ada.

Matthew Solan, Editor Eksekutif, Harvard Men's Health Watch, menyatakan konsumsi alkohol dalam jumlah yang disarankan telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan jantung dengan mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, para peneliti dari studi ini mengklaim bahwa hal itu terkait dengan lebih banyak risiko kesehatan daripada manfaat kesehatan.

Studi baru menunjukkan bahwa minum anggur setiap hari mempunyai potensi untuk memicu risiko kanker, yang akhirnya meningkatkan risiko kematian dini. Minum setiap hari akan menghilangkan manfaat kesehatan yang dimilikinya dan justru bisa membahayakan kesehatan Kamu.

"Dulu sepertinya mengonsumsi satu atau dua anggur per hari bukanlah masalah besar, dan bahkan ada beberapa penelitian yang menunjukkan itu dapat meningkatkan kesehatan. Tapi sekarang kita tahu bahwa bahkan peminum harian paling ringan pun mempunyai peningkatan risiko kematian," kata peneliti utama Sarah M. Hartz, melansir dari Boldsky, Rabu (10/10/2018).

Dalam penelitian baru, dua kelompok orang yang beradai di kelompok usia yang berbeda dianalisis oleh para peneliti dalam studi populasi. Satu kelompok pengambil bagian terdiri dari 340.668 orang yang termasuk dalam kelompok usia 18 hingga 85 dalam National Health Interview Survey (NHIS).

Tentara Cantik Ini Terpilih untuk Cover Majalah Dewasa, Kok Bisa?

Sementara kelompok lain terdiri dari 93.653 orang yang berobat jalan dengan usia mulai dari 40 hingga 60 tahun.

Studi ini menyimpulkan bahwa ada lonjakan sebesar 20% risiko kematian bagi orang-orang yang termasuk dalam semua kelompok umur. Para peneliti ini menyatakan bahwa jumlah kematian relatif lebih pada orang-orang berusia 20-an dan 30-an, oleh alasannya adalah itu pemicu 20% terjadi tidak begitu signifikan.

Namun, perlu dicatat bahwa orang-orang yang berusia 75 tahun atau lebih, mereka sudah rentan terhadap kematian karena banyak sekali penyebab dan peningkatan 20% dalam risiko kematian ini akan meningkatkan jumlah kematian orang-orang yang termasuk dalam kelompok usia tersebut.

(dno)

Comments