Menteri ESDM Resmikan 10 Pembangkit Listrik dengan Investasi Rp15 T

Ekonomi & Bisnis

News / Ekonomi & Bisnis

Menteri ESDM Resmikan 10 Pembangkit Listrik dengan Investasi Rp15 T

Menteri ESDM Resmikan 10 Pembangkit Listrik dengan Investasi Rp15 T

KEPONEWS.COM - Menteri ESDM Resmikan 10 Pembangkit Listrik dengan Investasi Rp15 T Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif meresmikan 10 pembangkit listrik yang tersebar, dengan total kapasitas sebesar 555 Megawatt (MW). Total biaya investasi yang digunakan untu...

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif meresmikan 10 pembangkit listrik yang tersebar, dengan total kapasitas sebesar 555 Megawatt (MW). Total biaya investasi yang digunakan untuk membangun 10 pembangkit ini mencapai Rp15 Triliun dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.038 orang.

"Beroperasinya 10 infrastruktur kelistrikan tersebut, merupakan wujud komitmen pemerintah bersama PLN dalam menyokong pelayanan dasar masyarakat dan pertumbuhan ekonomi," ujar Menteri ESDM, Arifin Tasrif dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 16 Juli 2020.

DKI Tiadakan SIKM, Simak Syarat Baru Naik Kereta Api Jarak Jauh

Dalam acara itu juga diresmikan 5 proyek jaringan transmisi dan 4 gardu induk yang berada di Regional Sumatera-Kalimantan dan Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara. Arifin mengungkapkan, ketersediaan energi dalam jumlah yang memadai dan harga yang bersaing sudah selayaknya bisa menyokong pertumbuhan industri daerah.

Kepastian dan jaminan pasokan listrik yang andal bisa menumbuhkembangkan industri besar maupun kecil di daerah-daerah, baik sektor ESDM, pariwisata, perikanan dan lain-lain. Keberadaan energi harus dirasakan manfaatnya di seluruh wilayah Indonesia, kata Arifin.

Sepuluh proyek pembangkit yang diresmikan antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Muara Laboh berkapasitas 80 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang kapasitas 300 MW (total 500 MW, 200 MW dalam proses konstruksi), Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Langgur berkapasitas 20 MW, PLTMG Menakutkan berkapasitas 20 MW.

Lalu, PLTMG Ambon Peaker berkapasitas 30 MW, PLTMG Biak berkapasitas 15 MW, PLTMG Biak 2- NCB PT Indonesia Power berkapasitas 10 MW, PLTMG Jayapura Peaker berkapasitas 40 MW dan PLTMG Merauke (20 MW).

Salah satu pembangkit listrik yang diresmikan Menteri ESDM Arifin Tasrif

Salah satu pembangkit yang diresmikan (Dok. PLN)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini menyatakan bahwa sejumlah proyek yang diresmikan merupakan bagian dari proyek 35.000 MW.

Kami berharap infrastruktur ini dapat menyokong investasi dan industri Tanah Air, demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan di sektor industri, ujar Zulkifli.

Untuk proyek transmisi, PLN telah menyelesaikan proyek transmisi Tol Listrik 275 kV Sumatera atau Jaringan Interkoneksi 275 beserta GITET terkait yang terbentang dari Lahat, Sumatera Selatan sampai dengan GITET Pangkalan Susu, Sumatera Utara dengan total panjang jaringan 2.834 kms.

Tol Listrik 275 kV Sumatera meningkatkan keandalan pasokan listrik karena dapat mengalirkan pasokan daya sebesar 350 MW. Selain itu, menurunkan biaya pokok produksi sistem Sumatera Bagian Utara sebesar 60 Rp/kWh dengan potensi penghematan mencapai Rp 47,2 miliar per bulan.

Selain itu, PLN juga telah menyelesaikan pembangunan Tol Listrik 150 kV Sulawesi atau jaringan Interkoneksi Sistem Kelistrikan Sulawesi dari Sulawesi Selatan sampai dengan Sulawesi Utara dengan total panjang jaringan 797 kms. Dengan beroperasinya tol listrik ini meningkatkan keandalan pasokan listrik karena dapat menyalurkan daya hingga 400 MW dari Sulawesi Selatan ke Sulawesi Tenggara, serta menurunkan biaya pokok sebesar 170 Rp/kWh dengan potensi penghematan sebesar Rp79 miliar per bulan.

Lima Proyek Smelter

Selain meresmikan infrastruktur kelistrikan, Menteri ESDM juga meresmikan lima proyek smelter yang telah melakukan komitmen Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PLN.

Adapun lima perusahaan tersebut yaitu PT Sebuku Iron Lateritic Ores di Provinsi Kalimantan Selatan dengan kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA); PT Parenggean Makmur Sejahtera di Provinsi Kalimantan Tengah dengan kapasitas 40 MVA; PT Ceria Nugraha Indotama di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan kapasitas 412 MVA; PT Bintang Smelter Indonesia di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan kapasitas 100 MVA dan PT Huadi Nickel Alloy di Provinsi Sulawesi Selatan dengan kapasitas 190 MVA.

Ini merupakan salah satu bentuk pelayanan dan dukungan PLN terhadap pertumbuhan industri. PLN siap menyokong industri pengolahan mineral/smelter karena sistem kelistrikan di Indonesia saat ini dalam kondisi surplus dan andal di mana hampir semua sistem mempunyai reserve margin yang mencukupi, ujar Zulkifli.

Pada kesempatan ini Menteri ESDM juga meresmikan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sejumlah 57.573 rumah tangga. Program ini merupakan hasil sinergi PLN, Pemerintah dan badan usaha sektor ESDM guna meningkatkan rasio elektrifikasi.

Comments