Mengenang Kisah Cinta Ustadz Arifin Ilham dengan Istri Pertamanya (Bagian 1)

Lifestyle & Fashion

Life & Style / Lifestyle & Fashion

Mengenang Kisah Cinta Ustadz Arifin Ilham dengan Istri Pertamanya (Bagian 1)

Mengenang Kisah Cinta Ustadz Arifin Ilham dengan Istri Pertamanya (Bagian 1)

KEPONEWS.COM - Mengenang Kisah Cinta Ustadz Arifin Ilham dengan Istri Pertamanya (Bagian 1) Karena jodoh merupakan wewenang Tuhan, maka ia pergi ke rumah Tuhan seperti diyakini oleh ajaran agama Islam, adalah Kabah di kota Mekkah Arab Saudi. Saat menunaikan ibadah umrah, di tempat suci itu i...

Karena jodoh merupakan wewenang Tuhan, maka ia pergi ke rumah Tuhan seperti diyakini oleh ajaran agama Islam, adalah Kabah di kota Mekkah Arab Saudi. Saat menunaikan ibadah umrah, di tempat suci itu ia berdoa dan memohon petunjuk kepada Tuhan. Hingga pada suatu malam ketika sedang terlelap tidur di penginapannya, Ustadz Arifin Inspirasi bermimpi bertemu Wahyuniati Al-Waly, salah seorang wanita yang ditimbang-timbangnya sebagai calon istri. "Saat itu saya langsung mengambil kesimpulan, Yuni ialah jodoh saya," tegas pengagum Buya Hamka dan M. Natsir ini.

Sepulang dari Tanah Suci, Ustadz Arifin Ide langsung menghubungi perempuan yang muncul dalam mimpinya itu melalui telepon. Di telepon ia mengutarakan maksudnya mempersunting Yuni. Tanpa banyak basa-basi, bahkan disertai desakan, ia pun meminta agar jawaban atas lamarannya dapat diberikan esok paginya. "Malam itu di telepon saya sampaikan pada Yuni kalau saya mau melamar dan tolong ia memusyawarahkan dengan keluarga. Saya juga bilang kalau saya butuh jawaban sesudah salat Subuh esok pagi," Ustadz Arifin Inspirasi mengulangi kata-katanya di telepon 5 tahun lalu.

Ustadz Arifin Ilham saat menikah dengan& Wahyuniati Al-Waly. (Dok tabloidbintang)

Ustadz Arifin Wangsit saat menikah dengan& Wahyuniati Al-Waly. (Dok tabloidbintang)

Tanpa diduga, jauh sebelum Subuh atau malam itu juga sekitar pukul 23.00 WIB, ia sudah mendapat tanggapan. Jawabannya merupakan setuju. Tentu saja hati Sarjana Hubungan Internasional itu berbunga-bunga. "Saya pikir, cuma saya yang tidak sabar memperoleh jawaban. Ternyata dia lebih tidak sabar ketimbang saya, hahaha," kata Arifin tergelak mengenang peristiwa malam itu.

Yuni tak perlu berlama-lama mempertimbangkan lamaran itu karena yakin sekali kalau Arifin merupakan lelaki pilihan Tuhan yang didatangkan untuk mendampinginya sampai akhir hayat. "Haqqul yaqqin, saya percaya Allah SWT sudah menakdirkan Ustadz Arifin sebagai jodoh saya," ujar Yuni tegas. Untuk membuktikan niat baiknya itu, beberapa hari kemudian Arifin datang seorang diri menemui calon istri dan mertuanya untuk melamar secara resmi. Bahkan lebih gamblang lagi ia mengutarakan niatnya untuk menikah dengan Yuni pada 28 April 1998 atau tanggal 1 Muharam, bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1419 Hijriah.

(gur/bin)

Comments