Mengenal Adenomiosis, Penyebab Rasa Sakit Ketika Menstruasi

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Mengenal Adenomiosis, Penyebab Rasa Sakit Ketika Menstruasi

Mengenal Adenomiosis, Penyebab Rasa Sakit Ketika Menstruasi

KEPONEWS.COM - Mengenal Adenomiosis, Penyebab Rasa Sakit Ketika Menstruasi Tidak semua perempuan dapat menjalani menstruasi dengan keadaan baik-baik saja. Ada yang terpaksa harus menahan kram yang begitu berat. Bahkan, lantaran sangat sakit, perempuan bisa hanya berbaring di...

Tidak semua perempuan dapat menjalani menstruasi dengan keadaan baik-baik saja. Ada yang terpaksa harus menahan kram yang begitu berat. Bahkan, lantaran sangat sakit, perempuan bisa hanya berbaring di tempat tidur sepanjang hari. Salah satu penyebab menstruasi bisa terasa sangat menyakitkan karena perempuan tersebut mempunyai endometriosis. Namun bisa juga penyebabnya bukan itu.

Salah seorang dokter kandungan mengatakan, perempuan yang menstruasinya terasa berat bisa jadi mengalami adenomiosis. Hampir sama dengan endometriosis dan PCOS, adenomiosis disebabkan oleh endometrium yang tumbuh ke dalam lapisan otot rahim. Endometrium merupakan lapisan otot yang berkontraksi ketika menstruasi agar darah keluar.

Adenomiosis dapat didiagnosis melalui metode invasif dan non-invasif. Metode invasif yang paling umum merupakan biopsi uterus. Selain itu, bagi perempuan yang sudah tidak mempunyai rencana untuk hamil bisa melakukan biopsi melalui vagina hingga ke rahim. Namun yang perlu diperhatikan biopsi ini berpotensi merusak rahim.

: Tato di Tubuh 5 Artis Cantik Indonesia, Bikin Kaget Netizen!

Metode diagnosis lain yang bisa dicoba ialah ultrasonografi (USG) namun hanya bisa mendeteksi adenomiosis dengan kemungkinan 50-87%. Sedangkan menurut beberapa hali metode terbaik yang dapat dipilih ialah magnetic resonance imaging (MRI). Pendeteksian dengan metode ini mempunyai banyak fasilitas sehingga tingkat keakuratannya lebih tinggi.

Selain membuat menstruasi terasa berat, beberapa penelitian juga menunjukkan adenomiosis dapat memengaruhi kesuburan. Akan tetapi hal ini menjadi kontroversi karena keterbatasan studi klinis. Beberapa penelitian MRI memang menunjukkan keterkaitan adenomiosis dengan infertilitas. Tetapi data itu ditemukan pada pasien dengan usia 30-an dan 40-an sehingga masih belum dapat ditentukan kalau penyebabnya merupakan adenomiosis.

: Tato Tertua Ditemukan di Indonesia, Bentuknya seperti Apa?

Sementara itu, untuk mengurangi gejala adenomiosis dapat dilakukan banyak sekali cara. Salah satunya mengatur pola makan. Perempuan yang terkena adenomiosis biasanya mengalami kembung dan perasaan kenyang. Selain itu, mereka berisiko mengalami anemia karena perdarahan berlebih. Oleh karenanya makanan yang disarankan mengandung banyak serat dan sayuran hijau. Makanan-makanan tersebut akan mencegah perempuan mengalami sembelit sehingga rasa sakit yang ditimbulkan tidak begitu parah.

Sementara itu, untuk menghilangkan rasa sakit ada beberapa obat yang bisa dipilih. Mulai dari obat penghilang rasa sakit hingga pil kontrasepsi oral. Obat-obat itu mengurangi penebalan dan pelepasan sel telur dari rahim. Demikian seperti yang dilansir Okezone dari The Sun.

(tam)

Comments