Mencicipi 'Memek', Kudapan Khas Simeulue yang Unik dan Melegenda

Food & Kuliner

Travel / Food & Kuliner

Mencicipi 'Memek', Kudapan Khas Simeulue yang Unik dan Melegenda

Mencicipi 'Memek', Kudapan Khas Simeulue yang Unik dan Melegenda

KEPONEWS.COM - Mencicipi 'Memek', Kudapan Khas Simeulue yang Unik dan Melegenda BAGI Kamu pencinta masakan Nusantara, inilah saat yang paling tepat untuk berburu banyak sekali jajanan khas Aceh. Karena, masakan dari seluruh Kabupaten dan Kota di Aceh, dihadirkan dalam festival ma...

BAGI Kamu pencinta masakan Nusantara, inilah saat yang paling tepat untuk berburu banyak sekali jajanan khas Aceh. Karena, masakan dari seluruh Kabupaten dan Kota di Aceh, dihadirkan dalam festival masakan di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7.

Salah satu yang menarik perhatian dari festival ini merupakan 'memek' (huruf 'e' diucapkan seperti dalam kata 'elang'). Makanan khas dari Kabupaten Simeulue ini terbuat dari campuran beras ketan yang digonseng dan pisang.

Kedua bahan utama tersebut dicampur dengan santan yang sudah dipanaskan, gula dan garam. Proses pembuatannya butuh waktu sekitar satu jam. Setelah masak, memek dapat disantap langsung atau saat sudah dingin.

(Alasan Manusia Kuat Makanan Pedas, Kamu Termasuk?)

Di dalam festival masakan ini, memek dijual di stand Simeuleu di areal Festival Masakan yang digelar di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Aceh. Memek dimasukkan ke dalam gelas plastik dan dijual seharga Rp5 ribu per porsi.

Seorang penjaga stand Simeulue Almawati, mengatakan, semenjak hari pertama banyak pengunjung yang datang mencari kudapan memek di stand milik daerahnya. Bahkan, ada beberapa pengunjung PKA yang membeli memek untuk dibawa ke Jakarta.

"Banyak yang cari memek ini bahkan sudah sampai ke Jakarta. Mereka rata-rata penasaran dengan makanan khas Simeulue ini," kata Almawati.

Menurutnya, nama memek berasal dari 'mamemek' yang berarti mengunyah-ngunyah atau menggigit. Namun saat ini masyarakat di Simeulue lebih populer menyebutnya sebagai memek.

(Jajal Bikin Sendiri Pie Susu Oleh-Oleh Makanan Khas Bali)

"Jadi ini namanya memek. Enggak boleh diganti karena dari nenek moyang kami namanya yaitu memek," jelas Almawati.

Selama ini, memek memang tidak setiap hari bisa dijumpai di pulau yang dikenal dengan penghasil cengkeh dan lobster itu. Karena makanan ini biasanya disajikan sebagai menu berbuka di bulan Ramadan. Pada bulan itu, hampir semua masyarakat membuat memek untuk disantap ketika buka puasa.

(Nasi Kuning Bertabur Cakalang, Juara Nikmatnya di Manado)

"Tapi kalau hari-hari biasa kalau dipesan ada juga. Karena ini bahannya santan jadi tidak tahan lama. Kami tidak pakai pengawet sehingga tidak ada efek samping saat dimakan," ujar Almawati.

Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Irmayani mengatakan, Aceh sangat kaya dengan banyak sekali macam masakan khasnya. Dari 23 kabupaten/kota di Aceh masing-masing mempunyai makanan khas tersendiri.

Melalui PKA-7 ini, semua jenis makanan dan masakan khas tersebut ditampilkan. Dalam event tersebut juga ada festival masakan.

Ini semua tujuannya agar masakan khas tersebut terus dipertahankan. Jangan sampai tergerus zaman, kata Irmayani.

(tam)

Comments