Mencekam, Ini 5 Tragedi Industri Terburuk di Seluruh Dunia

Tekno & Gadget

Updates / Tekno & Gadget

Mencekam, Ini 5 Tragedi Industri Terburuk di Seluruh Dunia

Mencekam, Ini 5 Tragedi Industri Terburuk di Seluruh Dunia

KEPONEWS.COM - Mencekam, Ini 5 Tragedi Industri Terburuk di Seluruh Dunia Ilustrasi ledakan nuklir. (Pixabay) Berbicara mengenai tragedi di dunia, bisa saja disebabkan oleh bencana alam atau bahkan karena human eror yang biasanya terjadi dalam beberapa industri. Melihat se...

Ilustrasi ledakan nuklir. (Pixabay)

Berbicara mengenai tragedi di dunia, bisa saja disebabkan oleh bencana alam atau bahkan karena human eror yang biasanya terjadi dalam beberapa industri. Melihat sejarah, mungkin 5 tragedi industri ini dapat dikategorikan sebagai tragedi industri terburuk di seluruh dunia.

Dampak dari tragedi industri ini tidak main-main ratusan bahkan ribuan nyawa harus melayang, banyak sekali infrastruktur rusak, hingga memberikan kerugian materi yang tidak terhitung jumlahnya.

Human eror atau bahkan kesalahan mesin bisa menjadi alasannya adalah tragedi industri terburuk di dunia ini dapat terjadi.

Entah besar atau kecil kesalahan yang dilakukan, hal tersebut jelas memberikan dampak besar dalam kehidupan manusia pada masa tersebut.

Dilansir dari banyak sekali sumber, berikut tim HiTekno.com rangkum 5 tragedi industri terburuk di seluruh dunia.

1. Tragedi Bhopal

Tragedi Bhopal. (Wikipedia/Julian Nya)Tragedi Bhopal. (Wikipedia/Julian Nya)

Di urutan pertama tahun 1984 terjadi tragedi industri terburuk di seluruh dunia. Tragedi tersebut disebut Tragedi Bhopal atau juga yang dikenal dengan insiden kebocoran gas.

Dilansir dari New York Times, Tragedi Bhopal ini terjadi pada malam hari tanggal 2 hingga 3 Desember 1984 di pabrik pestisida Union Carbide India Limited (UCIL) yang berada di Bhopal, Madhya Pradesh, India.

Kebocoran diduga menjadi penyebab Tragedi Bhopal ini terjadi. Pasalnya, pada 2 Desember 1984, air masuk ke pipa yang berada di Tangki E610 yang berisi 42 ton MIC.

Masuknya air ini yang lalu menyebabkan pelarian reaksi eksotermik yang dipercepat oleh kontaminan hingga suhu yang tinggi.

Meningkatnya suhu dari tangki ini yang lalu memberikan efek paparan ringan terhadap gas MIC hingga suhu tidak sesuai dengan skala dan melebihi batas yang ditentukan yaitu 25 derajat celcius. Ledakan lalu tidak dapat dihindarkan.

Karena tragedi ini, awan gas yang mengandung kloroform, diklorometana, hidrogen klorida, metilamina, dimetilamina, trimetilamina, dan karbon dioksida.

Paling sediiit ada 8.000 pekerja dan penduduk yang meninggal dalam tiga hari dan disusul 150.000 orang lainnya yang mengalami luka dan cacat permanen.

2. Musibah Pulau Three Mile

Musibah Pulau Three Mile. (Wikipedia/John G. Kemeny)Musibah Pulau Three Mile. (Wikipedia/John G. Kemeny)

Tragedi industri terburuk dalam sejarah lainnya ialah Musibah Pulau Three Mile yang terjadi pada 28 Maret 1979. Tragedi ini menyebabkan pencairan inti Unit 2, reaktor air bertekanan yang berada di PLTN Pulau Three Mile di Dauphin County, Pennsylvania.

Musibah Pulau Three Mile dianggap sebagai momen paling penting dalam sejarah industri pembangkit nuklir Amerika Serikat. Saat tragedi ini terjadi, separuh dari inti reaktor TMI-2 mencair dan melepaskan banyak gas hidrogen ke sistem pendingin reaktor.

Dilansir dari Forbes, hal ini diduga terjadi karena malfungsi mekanik dan kesalahan operator yang menyebabkan 13 juta curie radiasi terlepas ke udara.

3. Ledakan Tambang Benxihu

Ledakan Tambang Benxihu. (twitter/cannabisindica7)Ledakan Tambang Benxihu. (twitter/cannabisindica7)

Ledakan Tambang Benxihu ini terjadi pada 26 April 1942 di sebuah tambang batubara di Benxi, Liaoning, China. Ledakan tambang terbesar sepanjang sejarah ini menewaskan 1.549 pekerja.

Dilansir dari Britannica, kurangnya fasilitas yang baik untuk para penambang yang dipekerjakan dengan tidak manusiawi ini membuat gas meledak di salah satu poros tambang.

Tragedi ini sukses menewaskan ribuan penambang yang tertimbun dalam tambang tersebut.

Hal ini terjadi karena campuran debu gas dan batu bara yang lalu menyebabkan ledakan besar. Butuh 10 hari untuk dapat melakukan evakuasi. Mayat para penambang hanya dimasukan ke dalam gerobak untuk dilakukan kuburan massal.

4. Tragedi Minamata

Tragedi Minamata. (twitter/cannabisindica7)Tragedi Minamata. (twitter/cannabisindica7)

Tragedi industri lainnya yang mencekam ialah Tragedi Minamata yang terjadi 1956 di Kota Minamata, Jepang. Daerah yang kaya dengan hasil laut ini mendadak mengalami hal mencekam yang merubah segalanya.

Dilansir dari NCBI, setelah diteliti, diketahui bahwa Tragedi Minamata ini terjadi karena limbah bahan kimia merkuri yang berasal dari industrialisasi yang baru muncul di Jepang pada masa itu.

Efek besar dari tragedi ini terjadi pada banyak sekali ikan dan hewan yang seolah-olah menari hingga mati. Tidak hanya pada hewan, efek dari Tragedi Minamata ini juga menyerang manusia yang membuat tidak bisa berbicara, berjalan, dan makan.

Tingkat kematian karena tragedi ini mencapai 36,6 persen. 987 penduduk meninggal dunia, dan 2.900 lainnya menderita penyakit aneh yang disebut ''Minamata Disease''.

5. Tragedi Chernobyl

Tragedi Chernobyl. (twitter/cannabisindica7)Tragedi Chernobyl. (twitter/cannabisindica7)

Tragedi terakhir yang disebut paling buruk dalam sejarah industri ialah Tragedi Chernobyl yang terjadi pada 26 April 1986 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Pripyat, Ukraina.

Penyebab ledakan Tragedi Chernobyl ini bermula dari pengujian sistem di reaktor nomor 4 yang membuat lonjakan energi secara tiba-tiba dan menyebabkan tangki reaktor pecah dan diikuti ledakan uap.

Musibah ini lalu membuat terlepasnya moderator neutron grafit di reaktor ke udara.

Dilansir dari The Sun, tragedi Chernobyl ini disebut-sebut sebagai bencana nuklir terbesar di dunia dan menewaskan ribuan orang dan membutuhkan 500.000 pekerja untuk pemulihan.

Itu tadi 5 tragedi industri terburuk di seluruh dunia yang sudah tim HiTekno rangkum untuk kamu. Semoga ke depannya, tragedi besar seperti ini tidak lagi terjadi dan mengancam kehidupan manusia ya.

Comments