Makna Filosofis di Balik Warna Kain Tradisional Indonesia

Lifestyle & Fashion

Life & Style / Lifestyle & Fashion

Makna Filosofis di Balik Warna Kain Tradisional Indonesia

Makna Filosofis di Balik Warna Kain Tradisional Indonesia

KEPONEWS.COM - Makna Filosofis di Balik Warna Kain Tradisional Indonesia Ratri Wijaya Kusuma salah satu alumni Esmod Jakarta yang sukses membuka Rumah Batik Wijaya, mengusung konsep Feminisme Hong membawa Pesona Batik Peranakan dalam akulturasi Budaya antara Indonesia deng...

Ratri Wijaya Kusuma salah satu alumni Esmod Jakarta yang sukses membuka Rumah Batik Wijaya, mengusung konsep Feminisme Hong membawa Pesona Batik Peranakan dalam akulturasi Budaya antara Indonesia dengan warga Tionghoa yang ada di Indonesia.

Ada makna filosifis di balik kain tradisional Indonesia. (Istimewa)

Ada makna filosifis di balik kain tradisional Indonesia. (Istimewa)

Mengambil tema Burung Hong, di mana diartikan rajanya burung dan unsur apinya terkuat, dengan sifat feminimitas, kelembutan dan keagungan. Ratri memadukan unsur batik dan kain brokat, dengan memadukan beberapa warna sarat makna. Di antaranya hitam yang merupakan lambang kesetiaan, putih lambang kejujuran, merah yang berarti kesantunan, dan hijau yang mewakili keadilan.

Selanjutnya ada alumni Esmod Jakarta tahun 2016, Delyanadia Ulimasari atau yang lebih dikenal dengan Denad Ulima. Ia membawa koleksi The Reign, yang memakai Songket Palembang yang dikemas dengan gaya masa kini.

Pembuatan songket handmade dengan motif buatan sendiri ini telah menghabiskan waktu empat bulan. Warna yang digunakan ialah warna hijau, coklat, dan putih. Di koleksi ini, Denad ingin mengangkat cara baru untuk memakai kain warisan budaya Indonesia dalam bentuk outfit modern yang bisa digunakan oleh generasi milenial.

(ari/ari)

Rekomendasi

Comments