Mainan Edukatif, Buat Anak Siap Hadapi Hal Baru dalam Hidupnya

Kesehatan

Life & Style / Kesehatan

Mainan Edukatif, Buat Anak Siap Hadapi Hal Baru dalam Hidupnya

Mainan Edukatif, Buat Anak Siap Hadapi Hal Baru dalam Hidupnya

KEPONEWS.COM - Mainan Edukatif, Buat Anak Siap Hadapi Hal Baru dalam Hidupnya Melalui mainan edukatif, orangtua bisa mempersiapkan anak untuk menghadapi hal-hal baru di luar rumah, seperti saat pertama kali masuk sekolah, sehingga mereka bisa mengatasi kecenderungan rasa bosan...

Melalui mainan edukatif, orangtua bisa mempersiapkan anak untuk menghadapi hal-hal baru di luar rumah, seperti saat pertama kali masuk sekolah, sehingga mereka bisa mengatasi kecenderungan rasa bosan terhadap suatu hal dan tidak takut akan hal-hal baru.

"Hal yang kerap terjadi saat persiapan anak masuk ke sekolah, biasanya anak merasa takut untuk mencoba hal baru, sulit untuk bersosialisasi dengan sahabat baru, ataupun kurang peka dengan lingkungan sekitarnya. Anak jadi bosanan juga," ujar Noella (Ui) Birowo, M.Sc, pendiri dari Tiga Generasi dan Penulis Buku Anti Panik, dalam acara peluncuran seri mainan terbaru bertajuk Little Senses oleh Early Learning Center (ELC) di Jakarta, Kamis (15/2/2018).

Faktor kebiasaan ini, kata dia sebenarnya muncul dari pola asuh orangtua di rumah. Maka dari itu dibutuhkan aspek pendukung untuk anak mengembangkan kemampuan sensorik, motorik, dan sosialnya semenjak kecil. Noella juga menambahkan, pendampingan orangtua sangat penting di setiap momen bermain anak, agar anak dapat lebih mengeksplorasi fungsi mainan tersebut.

"Konsep tumbuh kembang anak melalui permainan menjadi solusi bagi orang tua dalam mengembangkan panca indera anak semenjak dini. Melalui permainan, anak akan dirangsang untuk mengeksplorasi dan mempelajari hal-hal baru," jelasnya.

Orangtua dapat memberi jenis mainan yang sesuai dengan jenis kegiatan, usia, dan kemampuan anak untuk mendapatkan hasil yang optimal hingga tahap krusial perkembangan anak yang dimulai semenjak anak berusia nol, yakni semenjak fase pertama ia dilahirkan.

Misalnya, saat usia nol, kata dia, ini ialah fase anak memulai indera penglihatan dan sentuhan. Memasuki usia 3 bulan, anak sudah bisa mengontrol gerakan tangan dan kakinya serta senang mengeksplor hal-hal yang ada disekitarnya.

Mainan edukatif. (suara.com/Dinda Rachmawati)

Di usia 6 bulan, anak mulai bisa duduk atau bahkan merangkak. Memasuki usia 9 dan 12 bulan, anak memasuki tahap perkembangan yang sangat aktif dan pada usia 18 bulan hingga seterusnya, anak mulai berimajinasi dan mengeksplorasi hal-hal baru.

Seri mainan Little Senses oleh ELC, kata Bayu Wijanarko, ELC Toys Expert, terdiri dari Sensory High Chair Toy, Sensory Activity Table, Sensory Stacking Rings, dan Sensory Shape Sorter. Sebagai contoh, Sensory Activity Table dilengkapi lampu berwarna berkelap kelip dan suara menarik yang merangsang keingintahuan anak untuk mencoba banyak sekali variasi memasukkan bola, memijat, menarik, mencari bola yang dimasukkan.

"Ini memberi variasi cara bermain yang dapat meningkatkan pengalaman dan pengetahuan anak mengenai konsep 'alasannya adalah yang akan terjadi' dan juga daya ingat dan konsentrasi anak," tutup Bayu.

Comments