Menurut WHO, kecanduan gim video bisa diklasifikasikan sebagai masalah gangguan mental jikalau sudah sampai di tahap memberi pengaruh signifikan terhadap kepribadian, keluarga, lingkungan sekolah, dan pertemanan seorang anak. Namun diagnosis penyakit baru bisa ditegakkan, jikalau perilaku menyimpang karena kecanduan permainan itu berlangsung selama setahun.
Bicara soal kecanduan, banyak anak yang benar-benar mencandu permainan Nintendo dan sejenisnya, ungkap Cary Quashen, pendiri dan CEO lembaga konseling keluarga Action Family Counseling sekaligus Direktur Eksekutif Departemen Kesehatan Perilaku RS Henry Mayo Newhall, rumah sakit komunitas nirlaba di California, AS. Untuk mengetahui apakah Kamu atau anak Kamu kecanduan bermain, cobalah jauhkan ponsel atau perangkat permainan. Lihat bagaimana reaksi Kamu atau
anak, imbuh Quashen.
Gelisah ketika jauh dari komputer atau perangkat permainan, lupa waktu ketika asyik bermain, memprioritaskan permainan dibanding apa pun, tidak tertarik dengan dunia luar, sulit mengendalikan emosi, dan cemas berlebih karena pengaruh permainan mencirikan orang yang terkena gangguan mental karena kecanduan gim video.
Anak-anak yang sudah kecanduan parah biasanya malas bersosialisasi. Dunia mereka ialah permainan di dalam layar. Ada banyak orang tua yang menghubungi saya, menanyakan apakah anak mereka mengalami kecanduan bermain karena dunia mereka seperti telah teralihkan. Anak-anak itu tidak tertarik dengan sekolah, olahraga, teman-teman, dan semuanya, ungkap Quashen.
Main Gim Ada Manfaatnya, Jikalau...
Bila dimainkan dalam kuantitas yang sesuai, sebenarnya ada manfaat yang bisa diperoleh anak dari permainan video. Bermain gim video memperbaiki suasana hati, mempertajam kemampuan memecahkan masalah, serta meningkatkan koordinasi otak, mata, dan tangan. Menurut jurnal yang dimuat dalam kumpulan jurnal Asosiasi Psikolog AS pada 2014, orang yang bermain gim video mempunyai kemampuan kognitif seperti navigasi, memori, persepsi, kreativitas, menemukan alasan, dan memecahkan masalah yang lebih baik. Bahkan hasil penelitian yang dipublikasikan kumpulan jurnal Scientific Reports pada 2017 mengemukakan, gim video memperlancar kemampuan membaca pada anak pengidap disleksia.
Agar anak bisa menyerap manfaat gim video tanpa terjerumus menjadi pencandu, orang tua harus bisa menjadi moderator. Bagaimana mau melarang anak bermain, kalau orang tua ternyata juga mencandu gim video? Boleh saja memperkenalkan anak kepada gim video. Apalagi, bermain gim video bersama anak bisa menjadi momen untuk mempererat ikatan batin anak dan orang tua, biasanya ayah.
Akan tetapi jangan kebablasan. Buatlah aturan yang jelas mengenai waktu, durasi, dan permainan apa saja yang boleh dimainkan anak. Perhatikan pula kehidupan sosial anak di luar rumah. Orang tua harus bisa memosisikan diri sebagai anak sehingga bisa membuat batasan yang terasa saling menguntungkan (untuk anak dan orang tua) perihal komputer, sosmed, dan gim video, bilang Quashen. Tak kalah penting, ia menambahkan, Orang tua harus benar-benar muncul dan terkoneksi dengan anak.
Rekomendasi
Comments