Maaf Ibu Mertua yang Terhormat, Memang Aku Adalah Istri Anakmu, Tapi Anda Juga Tidak Perlu Campur Tangan dengan Urusan Keluargaku

Inspirasi

Ragam / Inspirasi

Maaf Ibu Mertua yang Terhormat, Memang Aku Adalah Istri Anakmu, Tapi Anda Juga Tidak Perlu Campur Tangan dengan Urusan Keluargaku

Maaf Ibu Mertua yang Terhormat, Memang Aku Adalah Istri Anakmu, Tapi Anda Juga Tidak Perlu Campur Tangan dengan Urusan Keluargaku

KEPONEWS.COM - Maaf Ibu Mertua yang Terhormat, Memang Aku Adalah Istri Anakmu, Tapi Anda Juga Tidak Perlu Campur Tangan dengan Urusan Keluargaku Ilustrasi. (Internet) Saat sampai di rumah, aku melihat suasana yang tampak aneh. Masalahnya aku tak menyangka ibu mertua yang hanya akan datang mengambil biaya hidup saat putranya gajian itu ternyata...
ibu mertuaIlustrasi. (Internet)

Saat sampai di rumah, aku melihat suasana yang tampak aneh. Masalahnya aku tak menyangka ibu mertua yang hanya akan datang mengambil biaya hidup saat putranya gajian itu ternyata sudah terlihat sangat sibuk di dapur.

Dia tampak nyengir ketika melihat kehadiranku, dan berkata: Kamu pasti capek ya baru pulang, sana cuci tangan dulu, makan malam sudah disiapkan.

Aku tahu pasti ada apa-apanya setiap kali dia datang, tapi karena dia diam saja, aku pun pura-pura bodoh.

Dan seperti yang diduga, baru juga makan beberapa suap, dia pun langsung berkata : Mary, Denis bilang rumah orangtuamu sedang dirombak dan membagi beberapa rangkaian rumah juga sejumlah uang ya?

Aku melotot ke suamiku, Denis, kemudian mengangguk, karena percuma juga ditutupi, soalnya rumah orangtuaku juga tidak jauh dari tempat tinggal kami sekarang.

Ibu mertua tampak tersenyum ceria dan berkata : Kalau begitu, apa kamu tahu mengenai pembagian rumah dan uangnya?

Aku hanya tersenyum dingin dan berkata : Apa hubungannya denganku, lagipula aku masih punya kakak laki-laki, dan meski aku anak perempuan satunya-satunya juga, itu merupakan uang milik orangtuaku, dan hanya mereka yang berhak memutuskan, apalagi selama setahun ini, orangtuaku juga sudah cukup banyak memberi subsidi kepada kita.

Lagipula, bukankah Anda pernah bilang harus mengandalkan diri sendiri saat aku dan Denis minta sedikit bantuanmu untuk membeli rumah, Anda bilang jangan berharap pada uang orangtua yang tidak seberapa itu! kataku dengan tegas sambil menatap ibu mertua.

Ibu mertuaku tampak kikuk dan mungkin merasa malu mendengar serangkaian kata-kataku, dan semyum palsu di wajahnya juga lenyap seketika. Tapi, bagaimana pun juga kamu harus mendapatkan sepertiganya, kalau tidak aku tidak akan setuju. Cetusnya tidak senang.

Apa hubungannya denganmu, gumamku dalam hati.

Comments